Kamis, 05 Februari 2015

Snowden : Abu Bakar Al Baghdadi adalah Agen Mossad = ISIS Adalah Hasil Konspirasi

Satu demi satu informasi tentang siapa di balik ISIS mulai terkuak. Dan seharusnya ummat Islam jangan terkecoh dengan pengalihan isu dunia seperti yang di katakan oleh Mantan Panglima TNI Djoko Susanto.
Mantan Agen Intelijen Amerika, Edward Snowden menyatakan bahwa Abu Bakar Al Baghdadi itu berdarah Yahudi dan nama aslinya Simon Elliot. Namun apakah bisa kita langsung bisa percaya dengan Snowden? Semua diserahkan kepada masing-masing, namun tidak ada salahnya jika kita tetap harus waspada dengan keberadaan ISIS yang tidak lahir dari rahim ummat Islam.

Kabar ISIS terbaru ttg Abu Bakar Al Baghdadi di duga berdarah orang Yahudi
Foto yang diduga adalah Pimpinan ISIS

Kompas Islam, 22 Agustus 2014, melansir, kabar mengejutkan datang dari Veterans Today Senin (11/8/2014) kemarin. Jurnal bidang militer dan luar negeri ini menyebut pemimpin IS/ISIS Abu Bakar al-Baghdadi sebenarnya adalah orang Yahudi dan merupakan agen Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel).
Nama asli dari amir Daaesh (sebutan untuk IS/ISIS) tersebut adalah Simon Elliot alias Elliot Shimon. Dia lahir dari orang tua Yahudi. Elliot direkrut dan dilatih oleh Mossad untuk memata-matai dan melancarkan perang urat syaraf terhadap masyarakat Arab dan muslim.
Informasi dari Edward Snowden itu mengungkapkan Elliot alias al-Baghdadi bekerja sama dengan pihak intelijen Amerika Serikat, Inggris, dan Israel. Mereka menciptakan sebuah organisasi disebut ISIS – kini mengklaim sebagai kekhalifahan Islam dengan Al-baghdadi sebagai khalifah – untuk menarik para “teroris” dari seluruh dunia.
Edward Snowden adalah mantan karyawan di dinas intelijen NSA Amerika Serikat. Snowden membelot dan membocorkan banyak rahasia milik Amerika kepada publik dan hingga kini dalam pelarian diburu oleh aparat Amerika Serikat.
Sumber lain yang menguatkan adalah dari Egy-press memberitakan bahwa  identitas sebenarnya dari amir Daish, yang dikenal dengan nama Abu Bakar Al Baghdadi;  adalah Elliot Shimon. Perannya sebagai spionase agen rahasia  di Mossad Zionis. Nama palsunya: Ibrahim bin Awad bin Ibrahim Al Al Badri Arradoui Hoseini.



Disebutkan bahwa rencananya dari agen Mossad tersebut adalah masuk ke jantung militer dan sipil dari negara-negara yang dinyatakan sebagai ancaman bagi Israel untuk menghancurkan fasilitas dan kemudian negara Zionis mengambil alihnya sehingga terbentuklah Israel Raya atau Eretz Israel.
Pernyataan senada juga datang ari mantan menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton.  Hillary mengakui, kelompok IS/ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah) merupakan buatan AS guna memecah belah dan membuat Timur Tengah senantiasa bergolak.
Pernyataan Hillary tersebut,  disiarkan berbagai media massa barat juga dilansir harian Mesir, Elmihwar. Rabu (6/8/2014) lalu harian itu menuliskan bahwa Hillary menyatakan pengakuannya itu dalam buku terbarunya, “Hard Choice” (pilihan yang berat).
Mantan Menlu di kabinet Obama masa jabatan pertama itu mengaku, pemerintah AS dan negara-negara barat sengaja membentuk organisasi ISIS demi memecah belah Timur Tengah (Timteng). Hillary mengatakan gerakan ISIS (sekarang IS) sepakat dibentuk dan diumumkan pada tahun 2013.
“Kami telah mengunjungi 112 negara sedunia. Lalu kami bersama-sama rekan-rekan bersepakat mengakui sebuah ‘Negara Islam’ (Islamic State/IS) saat pengumuman tersebut,” tulis Hillary.
Dalam buku tersebut juga diuraikan bahwa ‘negara Islam’ itu awalnya akan didirikan di Sinai, Mesir, untuk melawan presiden Muhammad Mursi. Semua rencana berubah ketika terjadi kudeta yang digerakkan militer meletus di Mesir menggulingkan Presiden terpilih Muhammad Mursi tersebut.
“Kami memasuki Irak, Libya dan Suriah, dan semua berjalan sangat baik. Namun tiba-tiba meletus revolusi 30 Juni-7 Agustus di Mesir. Itu membuat segala rencana berubah dalam tempo 72 jam,” ungkap istri mantan presiden AS, BillClinton itu.
Mendengar  mantan pejabat tingginya membocorkan sekenario tersebut, pihak pemerintah Amerika Serikat buru-buru membantahnya.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Orang-orang yang terlalu cerdas menjadikan masyarakat yang bodoh sebagai budaknya. Oleh karena itu, penting sekali mencerdaskan masyarakat.
    Salam santun....
    hidup adalah PERJUANGAN
    Bahagia selamanya
    Konspirasi para pemilik modal

    BalasHapus