Jumat, 30 Januari 2015

#JeSuisCharlie VS #JeSuisJihadMughniyah

Aslinya begini:
Israelis watch bombings of Gaza from Sderot hillside
Orang Israel menonton bombardir terhadap Gaza sambil santai , Juli 2014 (sumber foto: The Guardian)

Lalu, ada yang membuat karikatur begini dan dimuat di  The Sydney Morning Herald (SMH):
Kartun karya Glen Le Lievre
Kartun karya Glen Le Lievre

Seminggu kemudian, tanggal 15 Agustus 2014, setelah diprotes oleh kalangan pro-Israel karena SMH dianggap “Violated Standards of Practice that all press must adhere to in Australia according to the Australian Press Council in its linking of “symbols of the Jewish faith” to criticism of Israel”, SMH pun meminta maaf.
Dalam artikel berjudul “We apologise: publishing cartoon in original form was wrong”, SMH menulis: The Herald now appreciates that, in using the Star of David and the kippah in the cartoon, the newspaper invoked an inappropriate element of religion, rather than nationhood, and made a serious error of judgment.
Jadi, yang dipermasalahkan adalah penggunaan simbol bintang David dan topi kippah dalam kartun, yang dianggap melecehkan simbol keagamaan Yahudi.

Lalu, umat Islam disalahkan karena marah ketika Nabi Muhammad dibuat kartun yang menghina (antara lain -maaf- sedang telanjang atau berciuman dengan sesama laki-laki). Setelah ada yang tewas karena perilaku anggota Al Qaida (dan lebih ironis lagi, bukankah Prancis salah satu donatur Al Qaida di Libya dan Suriah?), umat Islam dicekoki doktrin soal “kebebasan berekspresi”.
hebdo - asad
Dan PM Israel, dengan wajah raes, rai gedhek (kalau orang Babalan Jawa bilang kurang lebih begitu), menghadiri aksi anti-terorisme di Paris, padahal teroris yang dimaksud justru ‘tangan kanan’-nya dalam memorakporandakan Suriah. Ini foto Netanyahu sedang demo, dan sedang menyalami “mujahidin” Suriah yang dirawat di RS Israel.
Netanyahu-bermuka-dua


Tanggal 18 Januari 2015, ada anak muda (usia 25) yang sangat tampan yang gugur syahid di dibom oleh helikopter Israel, di Quneitra, dekat Golan (wilayah milik Suriah yang sejak tahun 1967 diduduki Israel). Namanya Jihad Mughniyah. Dia anggota Hizbullah, ayah dan dua pamannya sudah lebih dulu syahid beberapa tahun yang lalu, akibat bom Israel.
jihad3jihad5jihad6

Alur logikanya begini:
1. Kartunis Charlie Hebdo dibantai anggota Al Qaida dan semua orang berteriak: stop terorisme atas nama agama; semua mengecam Al Qaida, ISIS, dan sejenisnya. Dan semua “berduka” sambil memasang tagar #JeSuisCharlie dan menumpahkan kemarahan di media sosial.
2. Al Qaida “beranak-pinak” menjadi ISIS dan Al Nusra di Suriah (atau dengan nama-nama lainnya, di negara-negara muslim lain –entah mengapa mereka tidak beranak-pinak di Israel).
3. ISIS dan Al Nusra memorakporandakan Suriah dan Irak; Al Nusra dan ISIS saling berseteru tapi bersatu dalam menyerang Hizbullah. Mereka melakukan berbagai aksi bom bunuh diri di wilayah Lebanon. Israel justru membantu mereka.
4. Jihad dan para pejuang Hizbullah sedang berada di wilayah Suriah, di dekat Golan, dalam rangka melawan ISIS dan Al Nusra. Lalu, Israel kembali membantu dengan cara membombardir mereka hingga syahid.

Tapi, adakah yang berkata #JeSuisJihadMughniyah?*

Doktrin Wahabi dan Benih Radikalisme Islam

Paham Salafi-Wahabi menjadi isu sentral dalam pergolakan konflik Islam pada masa kini, tema-tema sentral dalam fatwa Salafi-Wahabi yang berupa bid'ah, syirik, kufur dan syiah rafidlah menggiring umat islam ke dalam lembah radikalisme. Paham-paham ini termanifestasi dalam pembentukan ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria) dan segala distorsinya. Atas dalih penegakan negara Islam, seolah-olah memberikan mereka hak dalam pembantaian sesama umat islam, kekejaman bak serigala kelaparan, kebengisan melebihi vampir penghisap darah, penghancuran situs-situs agama dan budaya, menjerumuskan rakyat Iraq dan Suriah dalam nestapa tanpa ujung, esklusivisme yang melebihi batas, siapapun yang tidak sepaham dianggap kafir dan wajib dibunuh. Sehingga mereka kerap disebut Dajjal modern
Penasaran saya merujuk pada apa definisi sebenarnya paham Salafi-Wahabi itu? Bagaimana dampak doktrin-doktrin mereka terhadap eksistensi kerukunan antar umat Islam (Ukhuwwah Islamiyah)? Apakah benar mereka menanamkan benih-benih radikalisme atas nama Islam? saya kutip dari buku Nur Khalik Ridwan berjudul Doktrin Wahhabi dan Benih-Benih Radikalisme Islam (Tanah Air, 2009) Kita telaah lebih lanjut dengan membaca artikel berikut:




CIRI KHAS ULAMA DAN ULAMA WAHABI
1. Kata kunci dan tema sentral dari fatwa para ulama Wahabi Salafi berkisar pada (a) bid'ah; (b) syirik; (c) kufur; (d) syiah rafidlah kepada kelompok Islam atau muslim lain yang tidak searah dengan mereka. Kita akan sering menemukan salah satu dari 4 kata itu dalam setiap fatwa mereka.

2. Dalam memberi fatwa, tokoh utama ulama Wahabi Salafi akan langsung berijtihad sendiri dengan mengutip ayat dan hadits yang mendukung. Atau, kalau mengutip fatwa ulama, mereka akan cenderung mengutip fatwa dari Ibnu Taimiyah atau Ibnul Qayyim. Selanjutnya, mereka akan membuat fatwa sendiri yang kemudian akan menjadi dalil para pengikut Wahabi. Dengan kata lain, pengikut Wahabi hanya mau bertaklid buta pada ulama Wahabi.

3. Tokoh atau ulama Wahabi Salafi level kedua ke bawah akan cenderung menjadikan fatwa tokoh Salafi level pertama sebagai salah satu rujukan utama. Atau kalau tidak, akan memberi fatwa yang segaris dengan ulama Wahabi level pertama.

4. Kalangan ulama atau tokoh Wahabi Salafi tidak suka atau sangat jarang mengutip pendapat ulama salaf seperti ulama madzhab yang empat dan yang lain kecuali madzhab Hanbali yang merupakan tempat rujukan asal mereka dalam bidang fiqih walaupun tidak mereka akui secara jelas. Hanya pendapat Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim yang sering dikutip untuk pendapat ulama di atasnya Muhammad ibnu Abdil Wahhab terutama dalam bidang yang menyangkut aqidah.

5. Di mata ulama Wahabi, perayaan keislaman yang boleh dilakukan hanyalah hari raya idul fitri dan idul adha. Sedangkan perayaan yang lain seperti maulid Nabi Muhammad, peringatan Isra' Mi'raj dan perayaan tahun baru Islam dianggap haram dan bid'ah.

6. Gerakan-gerakan atau organisasi Islam yang di luar Wahabi Salafi atau yang tidak segaris dengan manhaj (aturan standar ideologi) Wahabi akan mendapat label syirik, kufur atau bid'ah.

7. Semua lulusan universitas Arab Saudi dan afiliasinya adalah kader Wahabi Salafi. Sampai terbukti sebaliknya.

8. Pengikut/aktivis Wahabi Salafi tidak mau taklid (mengikuti pendapat) ulama salaf (klasik) dan khalaf (kontemporer), tapi dengan senang hati taklid kepada pendapat dan fatwa ulama-ulama Wahabi Salafi atau fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts wal Ifta' (اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء والدعوة والإرشاد) dan lembaga serta ulama-ulama yang menjadi anggota Hai'ah Kibaril Ulama (هيئة كبار العلماء) yang nama lengkapnya adalah Ar-Riasah al-Ammah lil Buhuts wal Ifta' (الرئاسة العامة للبحوث العلمية والإفتاء).

9. Pengikut/aktivis sangat menghormati ulama-ulama mereka dan selalu menyebut para ulama Wahabi dengan awalan Syekh dan kadang diakhiri dengan rahimahu-Llah atau hafidzahulLah. Seperti, Syeikh Utsaimn, Syeikh Bin Baz, dll. Tapi, menyebut ulama-ulama lain cukup dengan memanggil namanya saja.

10. Ulama Wahabi Salafi utama (kecuali Nashiruddin Albani yang asli Albania) mayoritas berasal dari Arab Saudi dan bertempat tinggal di Arab Saudi. Oleh karena itu, mereka umumnya memakai baju tradisional khas Arab Saudi yaitu (a) gamis/jubah warna putih (b) surban merah (c) surban putih (d) maslah yaitu jubah luar tanpa kancing warna hitam atau coklat yang biasa dipakai raja. Lihat baju luar yang dipakai Abdul Wahab dan Al-Utsaimin.

Oleh karena itu, saat kita membaca buku, kitab atau browsing di internet, tidak sulit menengarai pada fatwa ulama non-Wahabi, mana fatwa yang berasal dari Wahabi Salafi dan mana tulisan sebuah website atau blog yang penulisnya adalah pengikut Wahabi.

Sayangnya, tidak sedikit dari kalangan awam yang terkadang tidak sadar bahwa fatwa agama dalam buku atau situs internet yang mereka baca berasal dari fatwa Wahabi Salafi. Semoga dengan informasi ini, para pencari informasi keagamaan akan semakin tercerahkan.

Intinya, cara termudah mengetahui apakah seorang ulama, ustadz atau tokoh agama atau orang awam biasa itu berfaham Wahabi Salafi adalah dari (a) latar belakang pendidikannya; (b) buku atau kitab yang dikutip; dan (c) cara memanggil ulama Wahabi dan ulama non-Wahabi (lihat poin 9).


ASAL MULA NAMA WAHABI
Sebagian pengikut Wahabi tidak mau gerakan mereka disebut dengan Wahabi. Mereka lebih senang dipanggil dengan julukan Salafi, Ahlul Hadits atau Ahlut Tauhid. Istilah Wahabi atau Wahabiyah diberikan oleh para ulama Ahlussunnah yang mengeritik ideologi Wahabi. Banyak buku-buku dalam bahasa Arab yang ditulis oleh para ulama terkemuka yang menyebut secara gamblang gerakan ini dengan sebutan "Al-Wahabiyah." Lihat daftar kitab di bawah ini yang khusus menulis tentang gerakan Wahabi:

- الوهابية: تشوه الإسلام وتؤخر المسلمين (Paham Wahabi Merusak Islam dan Membuat Muslim Terbelakang) ditulis oleh Muhammad Al-Ghazali, ulama berpengaruh Mesir.
- الرد علي الوهابية (Penolakan pada paham Wahabiyah) ditulis oleh Sulaiman bin Abdul Wahab yang merupakan saudara kandung Muhammad bin Abdul Wahab sendiri.
- هذه هي الوهّابيّة (Ini dia Gerakan Wahabi) oleh Muhammad Jawad Mugniyah
- الوهابيون و فريضة القرصنة (Para Wahabi dan Tugas Membajak)
- الصواعق الإلهية في الرد علي الوهابية (Petir Ilahi dalam Menolak Paham Wahabi)
- خطر الوهابية (على الأمة الإسلامية) للدكتور أحمد عبد الرحيم السايح (Bahasa Wahabi pada Umat Islam) oleh Muhammad Abdurrahim
- سامي الوهابية قاسم أمين المليجي. (Apa itu Wahabi)
- الخطر الوهابي ثلاث رسائل ضد الوهابية - عبد الله بن محمد بن راشد (Bahaya Wahabi: Tiga Makalah Melawan Wahabi)
- الوهابية - حامد ألكار
- الحسين والوهابية: دراسة تحليلية لاخلاقيات الامام الحسين وعقائد ومواقف الوهابية - جلال معاش
- الحركة الوهابية: قراءة نقديه تحليلية - مصطفى سدحان (Gerakan Wahabi: Analisa Kritis)
- الموسوعة الوهابية والشيعة الأمامية: قراءة نقدية - محمد شوقي (Ensiklopedi Wahabi dan Syiah Imamiyah)
- الشوكانية الوهابية: تيار مستجد في الفكر العربي الحديث - عبد العزيز قائد
- الفرقة الوهابية في خدمة من؟ - السيد ابو العلي (Gerakan Wahabi Melayani Kepentingan Siapa?)
- الرد على الوهابية في القرن التاسع عشر: نصوص الغرب الإسلامي نموذجا ً- الرديسي
- الأجوبة النجفية في الرد على الفتاوى الوهابية - أسعد كاشف الغطاء

Masih kurang? Lihat daftar lengkapnya kitab yang mengeritik Wahabi dan menyebut gerakan ini dengan kata Wahabi atau Harakah Wahabiyah di sini -> http://www.fatihsyuhud.org/2013/04/radd-ala-wahabiyah.html#2

Kesimpulan: Istilah Wahabi bagi gerakan yang dibuat oleh Muhammad bin Abdul Wahab adalah nama yang populer dan disematkan oleh para ulama Ahlussunnah Wal Jamaah. Nama "Wahabi" jauh lebih populer daripada nama yang mereka buat seperti "Salafi" atau istilan lainnya.


WAHABI BUKAN AHLUSUNNAH WALJAMAAH
Terdapat perbedaan ulama apakah kaum Wahabi termasuk dari golongan Ahlussunnah Wal Jamaah atau bukan. Menurut Dr. Ali Syuaibi menyatakan bahwa Wahabi tidak termasuk golongan Ahlussunnah Waljamaah walaupun mereka mengklaim sebagai pengikut madzhab fiqih Hanbali (Hanabilah). Islamtimes.com melaporkan pernyataan Dr. Ali:
يوضح الدكتور علي الشعيبي أن أغلب المسليمن المعاصرين لا يعرفون أن الوهابية ليست من أهل السنة والجماعة ولو أنهم قالوا أنهم حنابلة كما أنهم لا يعلمون أن السلفية ليسوا من أهل السنة والجماعة
Artinya: Dr. Ali As-Syuaibi menjelaskan bahwa kebanyakan umat Islam dewasa ini tidak tahu bahwa kaum Wahabi bukanlan termasuk Ahlussunnah wal Jamaah walaupun mereka mengaku sebagai pengikut madzhab Hanbali sebagaimana umat Islam tidak tahu bahwa kaum Salafi bukanlah Ahlussunnah Waljamaah. Selengkapnya lihat: http://goo.gl/wtKTNd


TOKOH UTAMA ULAMA WAHABI

Daftar nama tokoh ulama Wahabi level pertama. Ulama atau tokoh Wahabi level kedua dan seterusnya akan mengutip pendapat tokoh level I ini sebagai rujukan pendapat mereka.

1. Muhammad bin Abdul Wahhab (1115 H - 1206 H/1701 - 1793 M)

Jabatan penting di Kerajaan Arab SAudi:
- Pendiri dan pelopor gerakan Wahabi/Salafi.
- Mufti Kerajaan Arab Saudi.

Kitab karya Muhammad bin Abdul Wahab

1. رسائل العقيدة
2. كتاب الكبائر
3. مختصر الإنصاف والشرح الكبير
4. أربع قواعد تدور الأحكام عليها ويليها نبذة في اتباع النصوص مع احترام العلماء
5. مبحث الإجتهاد والخلاف
6. كتاب الطهارة
7. شروط الصلاة وأركانها وواجباتها
8. كتاب آداب المشي إلى الصلاة
9. أحكام تمني الموت
10. مختصر سيرة الرسول صلى الله عليه وسلم
11. فتاوى ومسائل
12. تفسير آيات من القرآن الكريم
13. كتاب فضائل القرآن
14. مختصر زاد المعاد
15. الرسائل الشخصية
16. مختصر تفسير سورة الأنفال
17. بعض فوائد صلح الحديبية
18. رسالة في الرد على الرافضة
19. الخطب المنبرية
20. قسم الحديث
21. المسائل التي لخصها محمد بن عبد الوهاب من كلام شيخ الإسلام ابن تيمية

2. Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (1330 H - 1420 H / 1910 M - 1999 M)
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Qadhi (Hakim) di daerah al-Kharaj semenjak tahun 1357-1371 H,
- Tahun 1390 H - 1395 H Rektor Universitas Islam Madinah.
- tahun 1414 H Mufti Umum Kerajaan.

Kitab atau buku karya tulis bin Baz

1. الأدلة ال؃اشفة لأخطاء بعض الكتاب
2. الأدلة النقلية والحسية على إمكان الصعود إلى الكواكب وعلى جريان الشمس وسكون الأرض
3. إقامة البراهين على حكم من استغاث بغير الله أو صدق الكهنة والعرافين
4. الإمام محمد بن عبد الوهاب: دعوته وسيرته
5. بيان معنى كلمة لا إله إلا الله
6. التحقيق والإيضاح لكثير من مسائل الحج والعمرة والزيارة على ضوء الكتاب والسنة
7. تنبيهات هامة على ما كتبه محمد علي الصابوني في صفات الله عز وجل
8. العقيدة الصحيحة وما يضادها
9. الدعوة إلى الله
10. تنبيه هام على كذب الوصية المنسوبة إلى الشيخ أحمد
11. وجوب العمل بالسنة وكفر من أنكرها
12. الدعوة إلى الله سبحانه وأخلاق الدعاة

3. Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin (1347 H - 1421 H)
Al Utsaimin adalah pakar fiqih-nya kalangan Wahabi Salafi. Banyak persoalan hukum baru yang difatwakan olehnya. Seperti haramnya mengucapkan selamat natal, dan lain-lain.

Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Imam masjid jami’ al Kabir Unaizaih
- Mengajar di perpustakaan nasional Unaizah
- Dosen fakultas syariah dan fakultas ushuluddin cabang Universitas Islam Imam Muhammad bin saud di Qasim,

Kitab atau buku karya tulis Al-Utsaimin

1. أصول في التفسير
2. شرح مقدمة التفسير
3. تفسير القرآن الكريم
4. مجموع الفتاوى
5. الشرح الممتع
6. القول المفيد في شرح كتاب التوحيد
7. الإبداع في كمال الشرع وخطر الابتداع
8. رسالة الحجاب
9. زاد الداعية إلى الله
10. شرح الأصول الستة
11. شرح العقيدة الواسطية (شرح مطول)
12. الضياء اللامع من الخطب الجوامع
13. عقيدة أهل السنة والجماعة
14. فتح رب البرية بت؄خيص الحموية
15. من مشكلات الشباب
16. المنتقى من فرائد الفوائد17
17. منظومة في أصول الفقه وقواعده
18. المنهج لمريد العمرة والحج
19. سؤال وجواب من برنامج نور على الدرب
20. شرح أصول الإيمان
21. مجموعة أسئلة في بيع وشراء الذهب


4. Muhammad Nashiruddin Al-Albani (1333 H - 1420 H/1914 M - 1999 M)
Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Tahun 1381 - 1383 H: Dosen Hadits Universitas Islam Madinah

Kitab atau buku karya tulis Al-Albani

1. سلسلة الأحاديث الصحيحة
2. سلسلة الأحاديث الضعيفة
3. صحيح الترغيب والترهيب
4. ضعيف الترغيب والترهيب
5. صحيح وضعيف الأدب المفرد
6. ظلال الجنه في تخريج السنة
7. سنن أبي داود
8. جامع الترمذي
9. ضعيف سنن الترمذي
10. صحيح سنن ابن ماجة
11. ضعيف سنن ابن ماجة


5. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan (1345 H - )

Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:
- Dosen Institut Pendidikan Riyad
- Dosen Fakultas Syari'ah, Fakultas Ushulud Dien, Mahkamah Syariah
- Anggota Lajnah Daimah lil Buhuts wal Ifta' (Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa).
- Anggota Haiah Kibaril Ulama' dan Komite Fiqh Rabithah Alam Islamiy di Mekkah
- Anggota Komite Pengawas Du'at Haji
- Ketua Lajnah Daimah lil buhuts wal ifta'.
- Imam, Khatib dan Pengajar di Masjid Pangeran Mut'ib bin Abdil Aziz di Al Malzar.

Kitab atau buku karya tulis Al-Fauzan

1. المنتقى من فتاوى الفوزان
2. شرح لمعة الإعتقاد الهادي إلى سبيل الرشاد
موفق الدين عبد الله بن قدامة
3. الملخص في شرح كتاب التوحيد
4. التعليق المختصر على القصيدة النونية
الإمام ابن قيم الجوزية

6. Abdullah bin Abdurrahman bin Jibrin (عبد الله بن عبد الرحمن بن جبرين) 1933 -2009 M / 1353 - 1430 H.

Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi

- Asisten Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
- Anggota tetap majlis riset dan fatwa Arab Saudi
- Dosen syariah dan ushuluddin di Arab Saudi

Kitab atau buku karya tulis Ibnu Jibrin

1. شرح أصول السنة لإمام أهل السنة أبي عبد الله أحمد بن محمد بن حنبل رحمه الله تعالى
2. فضل الصحابة وذم من عاداهم
3. الإرشاد شرح لمعة الاعتقاد الهادي إلى سبيل الرشاد
4. الكنز الثمين
5. أخبار الآحاد
6. الثمرات الجنية شرح المنظومة البيقونية
7. حوار رمضاني
8. سبعون مخالفة تقع فيها النساء
9. فوائد من شرح منار السبيل
10. إبهاج المؤمنين بشرح منهج السالكين وتوضيح الفقه في الدين


NAMA ANGGOTA KIBAR AL-ULAMA LIL-BUHUTS WAL-IFTA' ARAB SAUDI

Lembaga pemberi fatwa resmi Arab Saudi bernama Hai'ah Kibar-ul Ulama (lengkapnya, الرئاسة العامة للبحوث العلمية والإفتاء) yang anggotanya terdiri dari ulama senior Arab Saudi yang dipilih oleh kerajaan. Mereka adalah termasuk dedengkot dan tokoh Wahabi Salafi. Nama-namanya antara lain sebagai berikut:

1. Abdul-`Aziz ibn `Abdullah ibn Muhammad Al Al-Shaykh (ketua mufti saat ini)
2. Abdul-Razzaq ibn `Afify ibn `Atiyyah
3. Abdullah ibn Qa`ud
4. Ibrahim ibn Muhammad Al Al-Shaykh
5. Abdullah ibn Ghudayyan
6. Salih ibn Fawzan Al-Fawzan
7. Bakr ibn `Abdullah Abu Zayd
8. Abdullah ibn Mani`
9. Ahmad ibn `Aly ibn Ahmad Sayr Al-Mubaraky
10. Abdullah ibn Muhammad Al-Mutallaq
11. Abdullah ibn Muhammad ibn Sa`d Al Khanin
12. Sa`d ibn Nasir ibn `Abdul-Aziz Abu Habib Al-Shatry
13. Muhammad ibn Hasan Al Al-Shaykh
14. Abdul-Karim Al-Khudir


NAMA ANGGOTA LAJNAH DAIMAH WAL IFTA' (اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء والدعوة والإرشاد) ARAB SAUDI

Ulama yang tergabung dalam Lajnah Daimah wal Ifta' adalah ulama berpengaruh di Arab Saudi. Semua dari mereka beraliran Wahabi Salafi tentu saja. Nama-namanya antara lain sebagai berikut:

1. Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad Al-Syaikh (Ketua)
2. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
3. Ahmad bin Ali bin Sair Al-Mubaraki.
4. Abdul Karim bin Abdullah Al-Khidir.
5. Muhammad bin Hasan Al-Syaikh
6. Abdullah bin Muhammad bin Khunain.
7. Abdullah bin Muhammad Al-Mutlak


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI LUAR ARAB SAUDI

Berikut nama-nama ulama terkemuka beraliran Salafi Wahabi di negara lain selain Arab Saudi. Mayoritas dari ulama-ulama berikut terinspirasi atau pernah menjadi murid langsung dari tokoh-tokoh Wahabi Salafi Arab Saudi.


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI INDIA PAKISTAN

Sebagian di antara ulama di bawah tidak punya kaitan langsung dengan Muhammad bin Abdul Wahhab terutama ulama India Pakistan namun memiliki konsep yang sama atau serupa.

Ahmad bin Irfan Asy-Syahid (أحمد بن عرفان الشهيد)
Ismail bin Abdul Ghani Ad-Dahlawi (إسماعيل بن عبد الغني الدهلوي)
Muhammad Nadzir Husain Ad-Dahlawy (محمد نذير حسين الدهلوي)
Muhammad Siddiq Hasan KHan Al-Qanuji (محمد صديق حسن خان القنوجي)
Abu Turab Adz-Dzahiri (أبو تراب الظاهري)
Shafi Ar-Rahman Al-Mubarakpuri (صفي الرحمن المباركفوري)
Jamilur-Rohman Al-Afghani (جميل الرحمن الأفغاني)
Ihsan Ilahi Dhahir Pakistan (إحسان إلهي ظهير باكستان)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI IRAK

Ali 'Alauddin Al-Alusi (علي علاء الدين الألوسي)
Muhammad Bahjat Al-Atsari (محمد بهجت الأثري)
Mahmud Syukri Al-Alusi (محمود شكري الألوسي)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI KUWAIT

Abdurrahman Abdul Kholik (عبد الرحمن عبد الخالق)
Utsman Al-Khamis (عثمان الخميس)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI MESIR

Muhammad Sa'id Ruslan (محمد سعيد رسلان)
Abu Ishaq Al-Huwaini (أبو إسحاق الحويني)
Ahmad Farid (أحمد فريد)
Ahmad Muhammad Syakir (أحمد محمد شاكر)
Sayyid Saaduddin Al-Ghabasyi (السيد سعد الدين الغباشي)
Jamal Al-Maraki (جمال المراكبي)
Said Abdul Adzim (سعيد عبد العظيم)
Syarif Al-Hawari (شريف الهوارى)
Shofwat Asy-Syawadifi (صفوت الشوادفي)
Abdurrozzaq Aqiqi (عبد الرزاق عفيفي)
Mazin Assarsawi (مازن السرساوي)
Muhammad Az-Zughbi (محمد الزغبي)
Muhammad Hamid Al-Fiqi (محمد حامد الفقي)
Muhammad Hassan (محمد حسان)
Muhammad Rasyid Ridha (محمد رشيد رضا)
Muhammad Sofwat Nuruddin (محمد صفوت نور الدين)
Mahmud Al-Mashri (محمود المصري)
Yasir Barmami (ياسر برهامي)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI MAROKO

Abdullah bin Idris As-Sanusi (عبد الله بن إدريس السنوسي)
Alal Al-Qasi (علال الفاسي)
Taqiduddin Al-Hilali (تقي الدين الهلالي)
Abu Uwais Bukhabzah (أبو أويس بوخبزة)
Muhammad bin Abdurrahman Al-Amgharawi (محمد ين عبد الرحمن الأمغراوي)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI MAURITANIA

Muhammad Al-Amin Asy-Syankiti (محمد الأمين الشنقيطي)
Muhammad Al-Hasan Asy-Syankiti (محمد الحسن الددو الشنقيطي)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI ALJAZAIR

Ibnu Badis (ابن باديس)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI TUNISIA

Al-Khatib Al-Idris (الخطيب الإدريسي)
Muhammad Al-Makki bin Azuz (محمد المكي بن عزوز)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI QATAR

Ahmad bin Hajar Al Butami (أحمد بن حجر آل بوطامي)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI SUDAN

Muhammad Hasyim Al-Hadiyah (محمد هاشم الهدية)
Muhammad Hamzah (محمد حمزة)
Khalid Abdurrahman Al-Latif Muhammad Nur (خالد عبد اللطيف محمد نور)
Hasan Al-Hawari (حسن الهواري)
Muhammad Sayyid Muhammad Hajj (محمد سيد محمد حاج)
Muhammad Musthafa Abdul Qadir (محمد مصطفى عبد القادر)
Muhammad Al-Amin Ismail (محمد الأمين إسماعيل)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI SURIAH

Jamaluddin Al-Qasimi (جمال الدين القاسمي)
Abdul Qadir Al-Artaut (عبد القادر الأرناؤوط)
Muhammad Bahjah Al-Bithar (محمد بهجة البيطار)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI LEBANON

Salim Asy-Syihal Lebanon (سالم الشهال في لبنان)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI YORDANIA

Umar Sulaiman Al-Ashkar (عمر سليمان الأشقر)
Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari (علي بن حسن الحلبي الأثري)
Masyhur Hasan Al-Salman (مشهور حسن آل سلمان)
Abu Muhammad Al-Maqdisi (أبو محمد المقدسي)


DAFTAR NAMA ULAMA WAHABI SALAFI YAMAN

Asy-Syaukani (الشوكاني)
Abdurrahman Al-Ma'lami (عبد الرحمن المعلمي)
Abdul Majid Az-Zandani (عبد المجيد الزنداني)
Muhammad bin Abdullah Al-Imam (محمد بن عبد الله الإمام)
Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wasabi (محمد بن عبد الوهاب الوصابي)
Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i (مقبل بن هادي الوادعي)
Yahya bin Ali Al-Hujuri (يحيى بن علي الحجوري)


DAFTAR YAYASAN, PESANTREN DAN USTADZ WAHABI SALAFI INDONESIA

Untuk daftar yayasan, pesantren dan ustadz Wahabi Salafi di Indonesia lihat di sini. atau di sini.


GERAKAN WAHABI DI INDONESIA

Gerakan Wahabi di Indoensia terbagi menjadi 2 (dua) kelompok. Kelompok pertama, orang-orang yang menerima dakwah Muhammad bin Abdil Wahhab, namun melakukan usaha modifikasi, baik sedikit, separuhnya, atau sebagian besarnya. Ciri utama mereka adalah modifikasi pesan dakwah Muhammad bin Abdil Wahhab.

Kelompok Pertama ini disebut Neo-Wahabi. Organisasi masyarakat di Indonesia yang masuk dalam kategori kelompok neo-Wahabi pertama adalah Muhammadiyah dan Persatuan Islam (Persis). Pada tahun 1980-an dan 1990-an muncul gelombang baru neo-Wahabi yaitu kelompok tarbiyah yang kemudian berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)[1] dan Salafi jihadi yang berada dalam lingkaran Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir serta murid-murid mereka berdua. Neo-Wahabi kedua ini merupakan hasil usaha kampanye program-program yang dilakukan Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) yang dimulai pada dekade 1970-an.

Khusus tentang Salafi Jihadi (the Jihadist) dikenallah istilah alumni Afghanistan yakni mereka yang pernah ikut berperang di Afghanistan melawan Uni Soviet. Di bawah pengaruh Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar sebagian alumni Afghanistan ini muncul gerakan neo-Khawarij yang mengafirkan orang-orang di luar mereka—termasuk pemerintah Indonesia—dan menyebarkan kebencian terhadap pihak penguasa di Indonesia. Dari kelompok ini sebagian teroris pengeboman berasal.

KELOMPOK KEDUA: WAHABI MURNI.

Yaitu orang-orang yang merespon positif dakwah tersebut dan menerima secara bulat tanpa usaha memodifikasinya. Mereka menerima dakwah dan berusaha menyebarkannya di lingkungan-lingkungan mereka.

Yayasan Al-Muntada didirikan oleh Muhammad bin Surur bin Nayef Zainal Abidin. di London dan Jam’iyyah Ihya At-Turats Al-Islamiyah didirikan oleh Abdurrahman Abdul Khaliq di Kuwait adalah kelompok baru neo-Wahabi. Di Indonesia Yayasan As-Shafwah yang dipimpin oleh Abu Bakar M. Altway dan Yayasan Al-Haramain adalah cabang dari kedua yayasan yang berpusat di London dan Kuwait tersebut.

Tokoh dai terkenal dari yayasan Al-Haramain adalah Abdul Hakim Abdat di Jakarta, Yazid bin Abdil Qadir Jawwas di Bogor, Ainul Harits di Jawa Timur dan Abu Haidar di Bandung.

Sedang Jam’iyyah Ihya At-Turats Al-Islamiyah juga memiliki cabang di Indonesia. Mereka mendirikan pesantren-pesantren yang tersebar di Jawa, seperti Ma’had Jamilurrahman dan Islamic Centre Bin Baaz di Yogyakarta, Ma’had Al-Furqan di Gresik dan Ma’had Imam Bukhari di Solo.

Mereka yang berasal dari kedua yayasan tersebut disebut Sururi.

WAHABI YAMAN

Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i

Yaitu kalangan yang pernah menjadi murid dari Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i pengasuh Ma’had Darul Hadits di daerah Dammaj, Sha’dah, Yaman. Forum Komunikasi Ahlus Sunnah wal Jamaah (FKAWJ) yang menaungi Laskar Jihad Ja’far Umar Thalib didirikan oleh kelompok Wahabi Salafi Yaman ini.

Daftar nama lengkap tokoh Wahabi Salafi Indonesia alumni Arab Saudi atau Yaman dapat dilihat di sini.

Konspirasi CIA: Saat Sunni dan Syiah Saling Bunuh


Michael Scheuer, mantan senior CIA dalam wawancaranya dengan Channel 4 News menyatakan, “Sungguh ideal ketika progres IS (kelompok terori takfiri ISIS) semakin maju di Baghdad, yang (disebabkan) karena Sunni membunuhi Syiah, dan itulah yang sesungguhnya kami butuhkan. Harapan terbesar kami saat ini adalah agar Sunni dan Syiah saling membunuh dan biarkan mereka saling menumpahkan darah satu sama lain.”


Siapa yang diuntungkan dengan adanya perpecahan dalam tubuh Islam?


Imam Khomeini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, melalui sikap-sikap politik dan sosialnya, selalu menekankan bahwa persatuan Islam merupakan solusi dalam melakukan perlawanan terhadap musuh. Namun sayangnya, hal ini telah diketahui dengan baik oleh musuh-musuh Islam, sehingga selama ratusan tahun pula, mereka memakai segala macam cara agar kaum Muslimin tetap terpecah belah.

Hanya dengan perpecahan Islam-lah, musuh-musuh Islam ini tetap mencengkramkan kukunya, dan menindas ummat Islam.

Dan sungguh menakjubkan, karena selama ratusan tahun pula kaum Muslimin tetap tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini, dan memilih untuk tetap terkotak-kotak. Alih-alih bergandengan tangan, berkasih sayang dan mencipta karya, justru saat ini marak disebarluaskan penyebaran kebencian antara Sunni-Syiah.

Tentu saja, perpecahan Islam adalah kemenangan bagi musuh. Dan siapakah yang berkontribusi turut memenangkan musuh? Tidak lain dan tidak bukan, adalah kelompok Takfiri, baik di dalam tubuh Sunni maupun Syiah.

Sikap takfiri atau gemar mengkafirkan golongan lainnya yang tidak sepaham, bisa dijumpai di dalam mazhab Sunni maupun Syiah. Mereka memiliki kemiripan, rekam jejak, dan cara-cara yang serupa dalam mempertahankan eksistensinya di masyarakat.

Apa ciri-ciri dari kelompok Sunni Takfiri maupun Syiah Takfiri ini?
Sunni Takfiri, mengkafirkan semua muslim Syiah, menghina marja-marja yang menjadi rujukan Syiah (terutama marja yang menyerukan persatuan), menggambarkan kelompok perlawanan Hizbullah sebagai musuh Islam. Menerima dana maupun senjata dari AS, juga fasilitas berobat dari Israel. Dengan perbuatan yang anarkis dan permusuhan kepada Ahlulbait, mereka menyediakan sarana yang dibutuhkan Syiah Takfiri untuk mengkafirkan seluruh Muslim Ahlussunah, dan memperburuk citra mereka dihadapan Muslim Syiah.

Sedangkan Syiah Takfiri, mengkafirkan semua muslim Ahlussunah, melecehkan dan menghina ulama-ulama dari empat mazhab (Maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hambali), menggambarkan kelompok-kelompok perjuangan Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam yang melawan Israel sebagai musuh Islam. Mereka juga menerima dana tanpa batas dari Inggris untuk melancarkan propaganda dan menghasut umat. Dan dengan melecehkan simbol-simbol Ahlussunah, mereka menyediakan sarana yang diperlukan oleh Sunni Takfiri untuk mengkafirkan seluruh Muslim Syiah, dan memperburuk citra mereka di hadapan Ahlussunah.

Dan, siapakah pembentuk Syiah dan Sunni Takfiri?
Mereka dibentuk oleh tangan-tangan intelejen AS, Inggris, Israel, yang bertujuan memecah belah umat Islam, sehinga kaum Muslimin sibuk bertikai satu sama lain dan melupakan musuh mereka yang sebenarnya. Dan untuk memecah-belah umat Islam, cara yang sangat efektif adalah dengan memicu konflik Sunni-Syiah, sebagaimana diakui oleh orang Palestina mantan agen Mossad.

Yasser Habib, salah satu Syiah Takfiri, melakukan pelecehan terhadap sahabat dan istri-istri Nabi, yang pernyataannya tidak diterima oleh siapapun, baik ulama maupun masyarakat awam. Tidak hanya itu, ia juga menghujat ulama-ulama terkemukan Syiah yang menyerukan persatuan, semisal Sayyid Ali Khamenei, Sayyid Behjat, Sayyid Ali Sistani, dan Sayyid Hasan Nasrallah.

Sesuatu yang mengherankan, di tengah kecaman kaum muslimin dan para ulama, baik Sunni maupun Syiah, Yasser Habib justru mendapat perlindungan dan pembelaan dari pemerintah Inggris. Inilah yang dimaksud dengan pernyataan Sayyid Ali Khamenei: Syiah yang dipropagandakan melalui media massa di London maupun Amerika adalah Syiah yang tidak berada di jalur sesungguhnya. Inilah mereka yang berkedok Syiah padahal sesungguhnya antek Zionis.

Di lain sisi, Sunni Takfiri juga dimanfaatkan untuk menggapai kepentingan AS dan sekutunya, dengan menebarkan teror di banyak negara. Mereka mengkafirkan, lantas membunuhi siapa saja – termasuk ulama dan rakyat sipil yang tidak mendukung mereka. Dan dengan berbagai aksi keji yang mereka lakukan, mereka mengklaim diri Ahlussunah sejati, padahal tidak demikian adanya. Kelompok-kelompok ini, oleh Syeikh Usamah Sayyid Azhari, dinyatakan sama sekali tidak meneladani Rasulullah Saw.

Sayyid Ali Khamenei pernah berkata, bahwa mereka yang menebarkan fitnah dan perpecahan di dalam kaum Muslimin, bukanlah bagian dari Sunni ataupun Syiah sejati. Sedangkan Sayyid Hasan Nasrallah juga mengecam kelompok-kelompok yang mengklaim diri sebagai Ahlussunah, namun faktanya, mereka telah melakukan aksi teror keji di wilayah-wilayah mayoritas berpenduduk Muslim Sunni. Mereka membunuh lebih banyak ulama Sunni daripada ulama Syiah, dan mereka juga membunuh lebih banyak Muslim Sunni daripada Muslim Syiah. Mereka lebih banyak menghancurkan masjid-masjid Sunni daripada masjid Syiah, dan kekejaman mereka bisa kita saksikan di Suriah.

Habib Ali al-Jufri, juga turut angkat bicara. Menyikapi krisis Irak yang didesain membenturkan Sunni-Syiah, ia selaku ulama Ahlussunnah, menyatakan dengan tegas, bahwa Sunni – Syiah memang memiliki musuh. Siapa?

“Kepada seluruh Ahlussunnah dan Syiah di Irak: Musuh kalian yang sebenarnya (hakiki) adalah mereka yang menyakinkan kalian bahwa kalian (Sunni-Syiah) adalah bermusuhan,” ucapnya di akun Twitter-nya, @alhabibali. KH Alawi Al Bantani, ulama muda NU saat menyampaikan pengajian bertema persatuan Sunni dan Syiah berdasarkan Deklarasi Amman, beliau menyatakan bahwa kerukunan Sunni dan Syiah akan menguatkan Islam dan sebaliknya, perpecahan di antara kedua mazhab Islam ini akan semakin melemahkan Islam.

Heroisme Wanita Kurdi dan Kegentaran ISIS


 
Tak seperti kaum perempuan lainnya, kaum perempuan Kurdi Suriah di kota Ain al-Arab atau yang disebut oleh penduduk Kurdi dengan nama “Kobane” tak kalah hebatnya dengan kaum pria dalam berjuang membela bangsa dan kampung halamannya. Banyak di antara mereka yang sejak usia remaja sudah sangat akrab dengan senapan laras panjang.

Sedemikian besar peran mereka dalam perjuangan melawan musuh sehingga satuan milisi pertahanan Kurdi Suriah yang terdiri 7,000 personil perempuan ternyata justru menjadi kekuatan utama yang selama ini telah menahan atau menghambat gerak maju gerombolan teroris takfiri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke kota di bagian utara Suriah dan berada tepat di sisi perbatasan Turki tersebut.

Situs pemberitaan Shafaq News dalam sebuah laporannya mengisahkan besarnya peranan kaum Hawa bersenjata itu dalam perjuangan mempertahankan kota Kobane. Menurut situs berbahasa Arab ini, pasukan teroris ISIS bahkan gamang dan takut mati di tangan para petempur perempuan Kurdi yang jumlahnya sangat besar itu. Apalagi, lanjut Shafaq News, para ekstrimis takfiri beraliran faham Salafi/Wahabi itu meyakini tidak akan bisa masuk surga jika sampai terbunuh oleh perempuan.

“Bukan tidak mungkin pejuang perempuan inilah yang menjadi salah satu faktor utama ketertahanan para takfiri ISIS dalam upayanya untuk masuk ke dalam kota Kobane. Sebab, para petempur ISIS takut mati dalam berhadapan dengan mereka yang sudah berpengalaman berperang melawan ISIS di kota Aleppo. Karena itu sejauh ini ISIS tertahan dalam posisi mengepung kota,” ujar seorang pejuang Kurdi di Kobane.

Berlatih Seperti Kaum Pria

Di Suriah terdapat satuan pertahanan perempuan yang menampung 7,000 ribu personil perempuan muda. Mereka di tempatkan di berbagai kawasan berpenduduk Kurdi dengan tugas melindungi warga Kurdi di depan serangan teroris takfiri ISIS dan cabang al-Qaeda di Suriah yang bernama Front al-Nusra.

Satuan pertahanan itu menjalin hubungan kuat dengan Partai Pekerja Kurdi Turki (PKK) dan berada di satu front dengan pasukan Kurdi Irak, Peshmarga, melawan gerombolan bersenjata ISIS.

Kaum Hawa berlatih militer sama persis dengan kaum Adam. Pukul 04.00 mereka harus bangun di sebuah pangkalan tempat pelatihan di dekat kota Derek, Suriah. Usai mengikuti kegiatan olah raga dan berlatih perang mereka masih harus masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran teori militer. Mereka mengikuti latihan perang dengan senjata-senjata sungguhan. Mereka juga mengikuti pelajaran ideologi partai dari PKK.

Senjata dan Budaya Pengorbanan

Senjata utama petempur perempuan Kurdi adalah senapan laras panjang AK47 Klashinikov buatan Rusia. Mereka juga akrab dengan granat, ranjau, bom rakitan dan granat berpeluncur roket, RPG. Mereka banyak berlatih menjalankan operasi-operasi khusus serta penggunaan senapan otomatis dan senapan mesin ukuran sedang hingga berat.

Para petempur itu kebanyakan masih gadis, dan mereka bertekad untuk mengutamakan pembelaan penduduk Kurdi atas segala kepentingan lain. Kata kunci dalam slogan mereka adalah “hafar”, sebuah kosakata bahasa Kurdi yang berarti “ketulusan”.

Usia mereka berkisar antara 18 hingga 24 tahun. Namun demikian, di tengah mereka ada pula anak-anak gadis yang masih berusia 13 tahun. Ajaibnya, anak-anak di bawah umur itu bukan direkrut atau mendapat semacam tekanan, melainkan anak-anak yang kabur dari rumah mereka agar bisa ikut bergabung ke dalam milisi Kurdi. Alasannya pun juga dahsyat; “demi membela rakyat Kurdi”.

Mereka tampaknya juga digembleng dengan semangat kepedulian dan pengorbanan tingkat tinggi. Mereka sangat mengutamakan berbuat baik dan santun kepada orang lain. Karena itu, tak jarang mereka berbagi jatah makanan roti dan lauk mereka yang sederhana dengan penduduk sekitarnya yang sengsara akibat dikepung teroris ISIS.

1 Perempuan Kurdi Setara 10 Pria ISIS

Di saat pasukan ISIS takut mati di tangan wanita bersenjata Kurdi karena para teroris yang merasa sebagai mujahidin calon penghuni surga itu meyakini tidak akan masuk surga jika terbunuh di tangan perempuan, para Srikandi Kurdi itu justru sama sekali tidak tersentuh rasa gentar menyongsong maut.

“Kami sambut kematian dengan dada terbuka,” slogan mereka.

Sepanjang Agustus lalu, tak kurang dari 24 petempur perempuan Kurdi gugur dalam pertempuran melawan ISIS dan Front al-Nusra di Suriah.

Dalam pertempuran di kota Kobane dilaporkan bahwa puluhan korban jiwa dan luka juga jatuh di pihak prajurit wanita Kurdi dalam perang kota melawan ISIS yang masuk ke bagian pinggiran kota. Berbagai laporan juga menyebutkan bahwa mereka pantang menyerah kepada ISIS sehingga mereka akan terus bertempur hingga nafas terakhir. Mereka memilih mati dalam keadaan terhormat daripada harus menjadi tawanan ISIS yang dikenal kejam dan memperlakukan tawanan perempuan sebagai pemuas birahi.

Foto Ceylan Ozalp, gadis petempur Kurdi yang memilih menghabisi nyawanya sendiri saat terkepung oleh pasukan teroris ISIS.

Laporan itu terbukti dengan terjadinya sebuah peristiwa dramatis di mana seorang gadis petempur Kurdi bernama Ceylan Ozalp, 19 tahun, memilih menghabisi nyawanya sendiri ketika akan ditawan oleh pasukan ISIS.

Sebelum kejadian tragis tersebut, gadis cantik itu sempat mengatakan di depan kamera seorang wartawan, “Mereka (ISIS) gemetar ketakutan ketika melihat ada perempuan bersenjata, padahal mereka merasa sebagai pemberani. Kemampuan satu perempuan kami setara dengan 10 pria mereka.”

Selasa, 27 Januari 2015

Gaza Menuju Kematian

 Implikasi rezim Mesir dalam mengadopsi proyek penjajahan Zionis terutama pada kasus blokade rakyat Palestina di Gaza, berujung pada penghukuman rakyat Palestina. Satu-satunya dosa atau kesalahan rakyat Palestina di Gaza adalah karena mereka menolak menyerah.
Pemerintah Mesir pun membangun tembok baja yang tujuan akhirnya untuk melindungi keamanan regional Mesir. Sebuah pertanyaan, apakah mungkin rakyat Palestina menjadi ancaman bagi Mesir, padahal sering kali rakyat Palestina menghadang gerilyawan Zionis yang dengan kemampuannya yang sederhana dapat mengobok-obok keamanan Mesir. Masalahnya tidak hanya sampai di sini, bahkan rezim Mesir berupaya mencuci otak sejumlah orang, bahwa Israel ingin menjadikan wilayah Sinai untuk relokasi warga Palestina. Inilah rencana musuh Zionis sebenarnya yang tentu siapapun di antara kita tidak ada yang terima ide negara alternative bagi Palestina.
Pemerintah Mesir melakukan penangkapan terhadap warga Palestina, pembunuhan atau penyiksaan. Mereka menerapkan hukuman khusus bagi warga Palestina, hingga tidak bisa naik banding atau peninjauan ulang terhadap vonis tersebut. sebagai pra-kondisi untuk vonis hukuman politik. Namun, pada saat yang sama, pemerintah Mesir rajin menggembar-gemborkan bahwa mereka para pelindung Palestina. Mereka adalah bangsa yang realistis dan moderat.
Akan tetapi, terkait dengan para pendukung perlawanan, satu-satunya cara untuk menghadapi pembunuhan sadis dan biadab oleh Zionis, pemerintah Mesir justru menangkapinya, menyiksanya dan menghukum para pahlawan perlawanan, karena mereka telah membantu perlawanan di Palestina. Sering kali Abu Gaith, menteri luar negeri Mesir, secara terang-terangan mengatakan, dirinya akan mematahkan setiap kaki rakyat Palestina yang berani menyeberangi garis perbatasan, walau hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Akhir-akhir ini, dan bukan yang terakhir, pemerintah Mesi melalui pasukan keamananya menyemprotkan gas beracun dan mematikan ke lubang terowongan yang biasa dilakukan rakyat untuk membeli kebutuhan pokoknya. Akibatnya, empat warga Palestina dikabarkan meninggal. Mereka juga menghancurkan sejumlah terowongan padahal di dalamnya masih ada beberapa orang manusia Gaza.
Pertanyaanya, kenapa rezim Mesir memperlakukan rakyat Palestina seolah-olah musuh yang mengancam keamanan?. Sementara musuh sebenarnya, bebas mengobok-obok keamanan dan mengancam rakyat Mesir. Mereka berkonspirasi untuk mengambil hak rakyat Mesir terkait pengairan sungai Nil. Seperti Lieberman yang sebelumnya mengancam akan menghancurkan bendungan Al-Ali. Akan tetapi, masih saja mereka sambut dengan hangat dan dihormati setinggi-tingginya oleh pemerintah Mesir.
Perlawanan Palestina suatu ketika masuk dalam arena pertempuran pemilu internal di Mesir. Sejumlah calon kuat dan mumpuni yang berpeluang menang ternyata melakukan sejumlah kejahatan demi kepentinganya untuk memantapkan kedudukanya sebagai orang yang paling dekat dengan Amerika atau Israel. Dan untuk menambahkan kepercayaan ini, mereka akan melumuri tangan mereka dengan membasmi rakyat Palestina di Gaza. Seolah hal tersebut merupakan prioritas utama untuk menduduki tahta kemenangan di masa yang akan datang.
Tampaknya KTT di Sirte Libya kemarin, seolah menutup mata dari semua tindakan rezim Mesir dan menganggapnya sebagai urusan internal. Dari semua peserta KTT, tidak ada satupun yang walau dengan malu-malu mengungkapkan masalah tersebut. Mereka bahkan tak mau menghentikan normalisasinya dengan Zionis atau berhenti menekan tetangganya sesama bangsa Arab yang dianggapnya akan menghancurkan Mesir, sebagai imbalan atas tuntutan perdamaian yang mustahil terwujud.
Sesuatu yang harus diingat bangsa Arab, Gaza adalah bagian dalam perjanjian dengan Mesir. Artinya Gaza mengikuti Mesir dalam perjanjianya dengan Israel, hingga negara tersebut kembali menjajahnya pada tahun 1967. Dengan demikian seharusnya kemerdekaan Gaza harus dimulai dari Mesir. Tetapi ketika Mesir malah berperan dalam menekan pihak yang selama ini membela Mesir, maka tindakan tersebut merupakan kejahatan besar.
Para syuhada yang meninggal kemarin akibat semprotan gas mematikan oleh keamanan Mesir. Sementara ia memberikan gasnya untuk kehidupan di Israel. Sangat kontras dan menyakitkan. Bukan karena persaksian dusta Arab atas kejahatan nazi terbaru yang memakai baju Arab. Namun untuk generasi yang akan datang yang akan merasakan terhina, akibat dikirimkanya bau kematian ke Gaza dan kehidupan bagi musuh Zionis. Bagaimana dunia akan menghormati, siapa pembunuh satu setengah juta manusia yang hidup di Gaza dan ditahan hak-hak makan maupun obat-obatannya ?.
Jika tiba masanya para sekutu menodai tempat suci kita dan ketika mereka memejam matanya dari kerusakan fondasi Masjid Al-Aqsha. Ketika mereka menghancurkan pemerintahan dengan darah rakyat musuhnya, karena mereka memilih untuk melawan. Apakah mereka telah melalaikan tanah Mesir untuk Mossad dan pasukan koalisi serta menyerahkan kemuliaan rakyatnya ?.
Telah tiba saatnya rakyat Mesir menyadari, bangkit dari aib, dan membuang ilusi keamanan regional. Tidak ada keamanan bagi Mesir, tidak ada pula kepercayaan, kedaulatan, kesejahteraan ketika system dirampas hingga sesuap makanan untuk hidup, termasuk sungai Nil. Seolah, penjajahan internal lebih dahsyat bagi kita di negara Kinanah (Mesir). Kita berharap pemerintah Mesir melupakan Palestina dan rakyat Palestina dan membebaskan mereka dari belenggu hitam. Akan tetapi pada saat yang sama, kami menyerukan rakyat Mesir ini agar tidak lupa dengan masalah kita semua, untuk membebaskan tanah airnya sendiri dari belenggu penjajahan yang mengangkangi kemulian Mesir dan hatinya.

Belajar dari Solidaritas "Utmani" Turki untuk Muslim Sedunia

Tayeb Erdogan

Keberanian pemerintah Turki menganulir manuver (latihan) militer udara bersama di wilayah mereka yang akan diikuti oleh pesawat udara Israel dan Amerika memiliki dua sisi penting. Pertama, ini memiliki hubungan sikap Turki yang geram terhadap agresi Israel brutal ke Jalur Gaza awal tahun ini dan penggerebekan Israel ke masjid Al-Aqsha. Kedua, terkait dengan persiapan Israel Amerika menerapkan sanksi ekonomi terhadap Iran sebagai awal mula serangan udara menghancurkan program nuklir Iran.
PM Turki, Rajab Tayeb Erdogan memperkuat dukungan pribadinya terhadap hak Arab dan Islam di Palestina terjajah dan memalingkan diri dari Eropa yang menutup pintunya secara menghina bagi negeri Utsmani (Othoman) untuk bergabung dalam Uni Eropa.
Pemimpin Turki ini, yang mengecam keras pembantaian Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan pernah walkout dari sidang Gabungan Negara Davos sebagai reaksi atas kedustaan Presiden Israel, Simon Perez, tidak ingin pesawat militer yang merobek jasad anak-anak Palestina terbang di udara Turki.
Erdogan ingin berpesan kepada Israel dan Amerika, bahwa Turki sudah berubah cepat dan berpihak serta membela Arab Islam yang pernah dijauhkan oleh Kamal Attaturk yang menjilat Eropa. Erdogan bukan merampas kekuasaan pemerintahan negerinya melalui kudeta militer atau dengan dukungan dana dan militer Amerika seperti sebagian besar pemimpin dunia Islam, Arab khususnya. Namun ia menjadi PM melalui kotak pemilihan umum legislative yang bersih dan selalu menjadikan hukum sebagai panglimanya. Ia mendukung opini publik Turki yang mengecam kejahatan Israel. Namun ia memaafkan dosa negara-negara sosialis yang pernah memusuhinya.
***
Partai penguasa, Partai Keadilan dan Pembangunan memberikan pengalaman ekonomi yang patut ditiru. GNP (pendapatan bruto)nya pertahun mencapai 900 milyar dolar (sesuai perkiraan tahun 2008) telah mengantarkan Turki pada urutan 17 negara terbaik dalam pertumbuhan ekonominya, padahal Turki bukan negara minyak. Nilai ekspornya (bidang industri dan pertanian) mencapai 140 triliun dolar, urutan ke 32 tingkat dunia.
Capaian spektakuler ini mendorong Erdogan berani “bicara” kepada Ehud Olmet, PM Israel, dan Tzipi Livni Menlu Israel kala agresi Israel berlangsung bahwa dirinya adalah pimpinan keturunan dinasti Utsmani dan tindakan Israel di Jalur Gaza adalah titik hitam dalam sejarah kemanusiaan yang tidak akan dibiarkan. “Israel akan tenggelam dalam air mata bocah-bocah, wanita dan kaum terzalimi korban pembantaian ini”.
Sikap pahlawan yang tidak dilakukan elit Arab inilah yang menjadikan ribuan warga Turki menyambut pimpinan mereka yang tidak takut menghadapi Perez di Davos ketika ia datang di bandara Istanbul.
Langkah Turki ini bukan taktik. Sebab pemerintah Erdogan memperkuat hubungannya dengan Suriah dan Iran, dan presiden Turki Abdullah Goul menggagalkan kunjungan resminya ke Israel.
Kunjungan Erdogan dalam pekan ini ke Iran juga akan membawa misi bahwa Turki tidak akan ikut dalam embargo ekonomi terhadap negeri para Mullah ini.
***
Yang menyakitkan, sikap Turki yang mengagumkan ini justru terjadi di tengah kondisi “mati” Arab dalam semua levelnya, bahkan mereka ikut dalam poros Arab (moderat) – Israel melawan Iran.
Lebih menyakitkan lagi ini terjadi pada saat Otoritas Palestina di Ramallah berani menarik dukungan votingnya terhadap laporan Goldstone di Dewan HAM Internasioal PBB di Jenewa yang menuding Israel melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan di Jalur Gaza.
Bangsa-bangsa dunia menudukung pemimpinnya yang menjaga kehormatan, mewujudkan kebebasan, kebangkitan ekonomi, politik dan militer, melawan kezaliman. Inilah yang menafsirkan kenapa rakyat Turki mendukung pimpinan mereka sekarang melalui proses demokrasi yang bersih. Bahkan bukan hanya di kalangan Turki, Erdogan memiliki tempat istimewa di hati seluruh bangsa Arab dan kaum muslimin karena keberanian sikapnya menghadapi sikap Israel.

HAMAS berbeda dengan ISIS: Jauh Panggang dari Api


Parade militer mujahidin HAMAS
Perang Israel-Gaza masih menyimpan bara api yang bisa membakar, kapan saja. Setelah secara membabi buta tentara Israel membantai lebih dari 1900an orang warga Gaza sebagai korban, dan upaya gencatan senjata yang terus dilakukan, muncul isu tidak sedap yang mengeliminir peran heroik pejuang Gaza, khususnya Hamas, yang selama satu bulan lebih melakukan pertahanan dan pembalasan serangan Zionis Israel.
Isu itu datang di tengah keprihatinan mendalam atas sikap diam mayoritas negara dunia, khususnya negara Arab atas tragedi kemanusiaan di era modern yang menimpa saudara-saudara mereka di Jalur Gaza, Palestina. Juga, di antara hiruk pikuk pro dan kontra terhadap terorisme negara yang dilakukan Israel atas warga sipil di Jalur Gaza, yang telah diblokade selama 7 tahun. Isu yang menyembul di antara kedukaan, kesedihan, keprihatinan itu adalah apa yang dilansir sejumlah media massa Mesir, dan juga laman sosial media, yang menyebutkan bahwa Hamas adalah ISIS, sama-sama teroris yang harus dibasmi.
Ucapan ini, awalnya dikeluarkan oleh PM Israel Benjamin Netanyahu yang kerap mengeluarkan kecamannya terhadap gerakan perjuangan Palestina. Setelah serangan udara, darat dan laut dengan menggunakan ribuan ton bom yang dijatuhkan atas Jalur Gaza, pejuang Gaza baik Al-Qassam maupun elemen pejuang lain seperti Saraya Al-Quds dan lainnya, ternyata tetap berdiri melakukan serangan balasan. Wajar, Netanyahu sebagai Zionis radikal, enteng menyatakan: “Hamas sama dengan ISIS. Semuanya teroris yang harus dibasmi.”
Di sisi lain, isu Zionis itu juga dimanfaatkan oleh banyak kepentingan. Media massa Mesir melansir sejumlah pandangan yang juga menyamakan Hamas dengan ISIS, organisasi bersenjata yang sedang naik daun karena aksi militernya di Irak dan Suriah. Beberapa pekan lalu, media massa juga melansir foto sejumlah aktivis bersenjata ISIS yang mengangkat spanduk soal keberadaan mereka di Jalur Gaza. Apakah Hamas sama dengan ISIS?
Berikut beberapa perbedaan antara Hamas dan ISIS :
  1. Hamas berafiliasi dengan Organisasi Ikhwanul Muslimin yang dalam referensi pergerakannya yang pengakuan banyak pemuka Islam di berbagai negara, adalah organisasi yang mempunyai pemahaman Islam moderat. Sedangkan ISIS berafiliasi dengan organisasi yang sangat berbeda, lebih dekat dengan organisasi Al Qaeda yang cenderung radikal dan menggunakan senjata.
  2. Hamas sama sekali tidak memiliki tradisi mengkafirkan pihak lain, tidak berperang berdasarkan sentimen paham aliran, dan tidak mudah menuduh orang dengan istilah keluar dari Islam. Semua itu tidak pernah dinyatakan dalam pernyataan Hamas. Sementara ISIS, banyak menggunakan doktrin pengkafiran, atau cepat mengklaim pihak lain bersalah dan menuduh bahwa pihak lain yang tidak sejalan dengan pandangannya dengan kafir.
  3. Hamas adalah gerakan komprehensif yang menyentuh sisi politik, sosial, ekonomi, perlawanan bersenjata, sehingga misi perjuangannya tidak hanya diwarnai oleh militer. Sedangkan ISIS adalah organisasi bersenjata yang sarana atau pola perjuangannya adalah hanya militer atau senjata.
  4. Hamas memulai perjuangan Islamnya dengan memperbaiki masyarakat, mempersiapkan lembaga dan piranti yang dibutuhkan syariah, membangun sistem peradilan syariah, sebelum berpindah pada fase penerapan hukum syariat dan menegakkan hukum hudud. Sedangkan ISIS memulai perjuangan penegakan Islam justru dengan cara memberlakukan hukum hudud di masyarakat, meskipun sistem pengadilannya belum terbentuk dengan baik. Hamas tidak segera menerapkan hukum syariat Islam untuk menggantikan undang-undang tapi lebih cenderung menempuh pola bertahap dalam menerapkan syariat.
  5. Dalam hal politik, Hamas lebih memilih jalur demokrasi . Dan Hamas sebenarnya adalah pemerintahan terpilih. Hamas merupakan satu dari dua partai politik utama Gaza, di samping Fatah, yang saat ini pemimpin Otoritas Palestina. Tahun 2006, Hamas memenangkan pemilu legislatif Palestina, meskipun AS telah memasukkan Hamas pada tahun 1997 sebagai organisasi teroris versi AS. Setahun kemudian, pemimpin Fatah memimpin kudeta terhadap Hamas dan berlakulah efektif pembagian pemerintahan Palestina antara Tepi Barat dan Gaza.Sedangkan ISIS, sama sekali jauh dari jalur demokrasi ataupun partai, apalagi terlibat dalam proses pemilu. ISIS lahir dari sisa-sisa invasi AS ke Irak saat menggulingkan Saddam Hussein. ISIS atau Tauhid wa Al-Jihad, atau juga ISI (Islamic State in Iraq) dahulunya, adalah gerakan yang sejak awal masuk dalam konflik sesama saudara. AS menyatakan cikal bakal ISIS sebagai organisasi teroris pada tahun 2004. Terhadap pemilu yang merupakan bagian dari demokrasi, ISIS sangat jauh, sebab pandangan mereka menyebutkan bahwa demokrasi adalah syirik kepada Allah dan berlawanan dengan tauhid, karena dipandang telah mencabut hak Allah sebagai penentu hukum dan pemerintahan, dan memberikannya pada manusia.
Ilustrasi - Pasukan organisasi ISIS. (alarabiya.net)
Pasukan organisasi ISIS. (alarabiya.net)
  1. Hamas tidak mempunyai musuh yang terus menerus menyibukkannya kecuali Zionis Israel. Hamas berkepentingan untuk melawan pihak lain kecuali Zionis Israel. Sedangkan ISIS menganggap kelompok Syiah adalah musuh utama, bahkan beberapa pernyataan tokohnya dan aksi-aksinya muncul anggapan seolah Syiah lebih berbahaya ketimbang Zionis dan Amerika. Selain terlibat dalam konflik dengan Syiah, ISIS telah menguasai asset beberapa kota di Irak yang telah mereka kendalikan. Beberapa waktu lalu, ISIS memaksa ribuan orang agama minoritas untuk meninggalkan rumah setelah mengumumkan akan menghilangkan seluruh agama minoritas Yazidi di kota Irak utara, Sinjar. Sangat berbeda dengan Hamas yang hidup bersama dengan rakyat Gaza dan bersama-sama berkontribusi untuk memajukan Gaza, yang juga memiliki penduduk non Muslim.
  2. Sejarah perjuangan Hamas membuktikan Hamas sebagai organisasi yang memiliki keistimewaan dalam soal fleksibilitas dan kompromi dengan pihak lain. Hamas juga memiliki hubungan luar negeri, khususnya dengan negara-negara regional, yang diagendakan agar pemikiran-pemikirannya bisa sampai ke lapisan masyarakat luas. Berbeda dengan ISIS yang cenderung jumud, statis, kaku, intoleran dalam berinteraksi dengan pihak lain.
  3. Hamas fokus pada kemerdekaan seluruh Palestina, terutama Al-Aqsha (Jerusalem) tempat berdirinya Masjid Al-Aqsha sebagai kiblat pertama umat Islam. Dan karenanya, Hamas tak memiliki pemikiran membentuk khilafah Islamiyah sebagai pusat pemerintahan Islam dunia. Berbeda dengan ISIS yang sudah mendeklarasikan Abu Bakar Al-Baghdadi sebagai khalifah bagi seluruh umat Islam. Dan itu juga penyebab ISIS dan Hamas memang tidak sejalan, bahkan ISIS cenderung menjauhi Hamas.
  4. Dalam situasi diblokade selama lebih dari 7 tahun, Hamas di Jalur Gaza menjalin hubungan baik dengan berbagai negara, termasuk dengan Suriah dan Iran. Ini merupakan langkah pragmatis yang harus dilakukan Hamas, mengingat dunia Arab Sunni cenderung tidak banyak bergerak secara konkret atas pendudukan Zionis atas Palestina. Berulang kali agresi Israel atas Gaza, boleh dikatakan Hizbullah Libanon yang ditopang Iran, mempunyai peran sendiri dalam membantu pertahanan dan perlawanan Gaza. Sejumlah informasi malah menyebut, bahwa modifikasi rudal Hamas dan Jihad Islami, hingga pesawat tanpa awak bernama “Ababil” yang baru ditampilkan beberapa pekan lalu, juga terlahir atas kerja sama Iran dan Hamas.Di sinilah perbedaan jelas antara Hamas dan ISIS. Karena sikapnya yang terbuka, Hamas menemukan sekutu dalam pemerintahan lainnya. Pemerintah di Qatar, Suriah, Turki, Yordania, Libanon dan Iran memiliki semua berbagi hubungan khusus dengan Hamas, dan turut bertanggung jawab atas dana pembangunan di Gaza. Sebagaimana di Mesir, pada saat kepemimpinan Mursi tahun 2012-2013, ideologi dan politik gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir juga membuat jalinan hubungan pemerintah lain. Termasuk Iran.
    Sementara ISIS tidak memiliki dukungan formal dari pemerintah manapun. Sebagian besar uang operasionalnya berasal dari dukungan pribadi, hasil penguasaan wilayah, dan kemungkinan bantuan dana lain dari sisi yang sulit dilacak.
  5. Bagi Hamas, solusi senjata adalah tahap akhir solusi. Inilah yang terjadi dalam interaksi Hamas menghadapi kejahatan Zionis Israel. Hamas lebih memilih bertahan, tenang dan berusaha untuk melakukan rekonsiliasi sebagai sesuatu yang harus dilakukan. Sedangkan ISIS kebalikannya, solusi senjata justru di awal untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
Melihat perbedaan-perbedaan mendasar inilah, kita nyatakan, Hamas dan ISIS, jauh panggang dari api.