Sabtu, 26 Juli 2014

Konflik Suriah: Pemberontakan Berbumbu Isu Sektarian Penegak Khilafah Pan-Salafist

Ayman Al Zawahiri, pemimpin Al Qaeda

Putusnya Hubungan Al Qaeda dengan ISIS


Komando umum organisasi Al-Qaeda memutuskan hubungannya dari kelompok Islamic State Iraq ash Syam (ISIS), yang saat ini telah berperang melawan kelompok-kelompok Oposisi Suriah.

3 Februari 2014
Komando umum organisasi Al-Qaeda telah memutuskan semua hubungan dengan kelompok ISIS, menurut pernyataan yang diposting online.
Pernyataan, yang dipublikasikan pada Minggu malam, menegaskan pernyataan sebelumnya di mana kepala organisasi Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri mengumumkan bahwa “Al-Qaeda tidak terkait dengan kelompok ISIS, karena tidak diberitahu tentang penciptaan kelompok tersebut [dan] Al-Qaeda tidak menerimanya,” membaca pernyataan hari Minggu.
Sebelumnya Ayman al-Zawahiri telah memerintahkan kelompok ISIL untuk membubarkan diri dari Suriah dan kembali ke Irak, dan menambahkan bahwa Jabhatal-Nusra adalah cabang resmi dari organisasi al-Qaeda di Suriah.
ISIL (ISIS) bukan merupakan cabang al-Qaeda, tidak memiliki link dengan Al-Qaeda, dan [al-Qaeda] tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka,” katanya menambahkan.
Kami menegaskan pengingkaran kami dari hasutan yang terjadi di Suriah, antara faksi bersenjata, dan dari darah yang ditumpahkan oleh pihak manapun,” katanya.
z golan
Abu Muhammed al Gholani, pemimpin Jabhat al Nusra

Pemberontakan di Suriah dirusak dalam beberapa pekan terakhir, setelah kelompok ISIS mengkonsolidasikan cengkeramannya pada kota utara Raqa, satu-satunya ibukota provinsi yang  jatuh di luar kendali Pemerintah Suriah sejak pecahnya pemberontakan Suriah pada Maret 2011, dimana kelompok ISIS memaksakan versi ketat hukum Syariah mereka pada penduduk.
ISILjuga mengeluarkan empat pernyataan yang memerintahkan perempuan untuk memakai niqab di depan umum, melarang penjualan rokok dan narghile (pipa hisap), melarang musik dan melarang pemasangan gambar pria dan wanita pada toko-toko.
Kelompok ISIS juga membunuh para pemimpin dari kelompok-kelompok Oposisi Suriah.
Pertempuran antara Kelompok ISIS melawan kelompok-kelompok Oposisi Suriah sering dipicu oleh perselisihan atas otoritas dan perebutan wilayah. Selain itu, kelompok ISIS juga telah bentrok dengan pemberontak Suriah dari pihak Oposisi sekuler.
Abu-Bakr-al-Baghdadi-Al-Qaeda-Iraq-ISIS-400x330
Abu Bakr al Baghdadi, pemimpin ISIS

Kelompok Islamic State Iraq ash Syam (ISIS/ISIL)
BEIRUT (Reuters) Kelompok ISIS memiliki garis keras ideologi Al-Qaeda.
Pada bulan April, Pemimpin kelompok ISIS Abu Bakr al-Baghdadi mencoba untuk memaksakan merger (penggabungan kelompok Jabhat al-Nusra kedalam kelompok ISIS), menentang perintah dari pemimpin al-Qaeda, Ayman al- Zawahri.
Banyak militan asing dan pengamat kelompok ISIS mengatakan bahwa al-Qaeda dan kelompok ISIS sebenarnya telah efektif dipisahkan sejak sebelum kelompok, yang semula cabang Al-Qaeda di Irak, menyebar ke Suriah.
Dalam pesan pada situs-situs jihad pada hari Senin, Jenderal Komando Al-Qaeda mengatakan bahwa kelompok  ISIS “bukanlah cabang dari organisasi Al-Qaeda”.
” … ( Al Qaeda ) tidak memiliki hubungan organisasi dengan kelompok itu, dan bukan Al-Qaeda yang bertanggung jawab atas tindakan mereka.
01
Fighters of al-Qaeda linked Islamic State of Iraq and the Levant parade at Syrian town of Tel Abyad
Pemberontakan kelompok ISIS
Pernyataan Al-Qaeda “Mencerminkan upaya Al Qaeda untuk secara definitif menegaskan kembali beberapa tingkat otoritas atas perang di Suriah” setelah satu bulan pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok ISIS.
“Ini merupakan langkah yang kuat dan terus terang oleh (al-Qaeda).”
BfUPw8HCUAM5Ul_
Markas kelompok ISIS di Suriah
Kelompok ISIS melawan
Tapi kelompok ISIS membuktikan kekuatannya. Pada hari Minggu, kelompok ISIS membebaskan lebih dari 400 orang dari sebuah penjara di wilayah Suriah utara dari tangan Liwa al-Tawhid (*Sayap bersenjata dari gerakan Ikhwanul Muslimin dalam konflik Suriah), kata Observatorium Suriah.
Selain itu Pemimpin Liwa At-Tauhid “Adnan Bakkur” tewas oleh serangan yang sukses dilancarkan oleh kelompok Islamic State Iraq ash Syam (ISIS). Adnan Bakkur tewas bersama puluhan anggotanya di lokasi kejadian (+/- 50 militan dari kelompok Liwa at-Tawhid tewas bersamanya).
Dilokasi lain, “Abu Bakr Al-Basha” Ketua Liwa Syhada’a Idlib, juga berhasil ditewaskan oleh kelompok ISIS di Hamah.
Melanjut, “Mohammad Husaid Addik”, ketua Liwa’ Sham Falcons dan pemimpin tertinggi untuk Liwa’ Fajr Al-Islam, dalam hitungan jam juga terbunuh di tangan kelompok ISIS.
Ia menambahkan, bahwa di provinsi timur Deir al-Zor, kelompok ISIS merebut ladang gas Koniko dari tangan kelompok Jabhat al-Nusra dan gerilyawan lain. Koniko adalah salah satu pabrik gas terbesar di Suriah.
1622753_566250020128507_1567903689_n
Pemimpin Liwa At-Tauhid “Adnan Bakkur” – Killed by ISIS
1606942_566582140095295_685966798_n
“Mohammad Husaid Addik”, ketua Liwa’ Sham Falcons dan pemimpin tertinggi untuk Liwa’ Fajr Al-Islam – Killed by ISIS
1014086_566588030094706_1239053814_n
“Abu Bakr Al-Basha” Pemimpin Liwa Syhada’a Idlib – Killed by ISIS

Peta Pertempuran Konflik Suriah

 BeR6KiSCIAAxjbR
Pemetaan per akhir Desember 2013-awal Januari 2014
BeWFvKmCYAASUbn
Keterangan warna dan simbol untuk pemetaan di atas
Penguasaan dominan Pasukan Pemerintah Suriah dan aliansi:
Pada pemetaan kita dapat melihat bahwa Pasukan Pemerintah Suriah (Syrian Arab Army-SAA) bersama dengan Front militansi Nasional (National Defence Forces-NDF) yang beraliansi dengan Front Druze Fighter (DF), Christian Phalange (Asyirian Kataeb), sayap bersenjata dari SSNP (Syrian Socialist National Party), Hizbullah, Brigade Abu Al-Fadel Al-Abbas, Faksi bersenjata Syrian Resistance, dan lain-lain mengontrol sebagian besar wilayah Barat Suriah, dari Provinsi Swaidiya, provinsi Dar’a, Provinsi Damaskus, Provinsi Homs, Provinsi Hama(h), Provinsi Tartarus, Provinsi Ladiqiyah, Provinsi Idlib, dan sebagian Provinsi Aleppo.
Penguasaan dominan Formasi kelompok Oposisi:
Sedang Kelompok Oposisi Suriah, baik yang moderat maupun kelompok campuran, yang antara lain adalah Free Syrian Army (FSA), Syrian Revolution Front (SRF), Jaish al Mujahedeen (JAM), dan Islamic Front (IF), mengontrol sebagian wilayah selatan dari Provinsi Dar’a, sebelah Barat Damaskus yang berbatasan dengan Lebanon (termasuk posisi-posisi yang terkepung di Damaskus), sedikit area di sebelah barat dan Utara Provinsi Homs yang berbatasan dengan Provinsi Hamah, sebelah utara Provinsi Hamah, sedikit area di wilayah Utara Ladiqiyah, Sebagian wilayah Idlib, Sebagian wilayah Provinsi Aleppo, sebelah Utara dan Selatan Provinsi Raqa, dan separuh Provinsi Deir az-Zawr.
Penguasaan dominan Fromasi Pan-Salafist (ISIS, Jabhat al Nusra, dll):
Kelompok Pan-salafist, yang terdiri dari kelompok Islamic State Iraq ash Syam (ISIS), Jabhat al-Nusra dan aliansinya, mengontrol wilayah-wilayah antara lain sebagian wilayah di Provinsi Aleppo, sebagian wilayah di Provinsi Raqa, sebagian di wilayah Deir Az-Zawr dan sebelah selatan Provinsi Hasakah.
Penguasaan dominan Gerilyawan Kurdi (YPG) dengan aliansinya:
Gerilyawan Kurdi yang tergabung dalam Unit Perlindungan Populer (Yekineyen Parastina Gel-YPG) yang beraliansi dengan faksi bersenjata Jabhat al-Akrad, Christian Phalange, Druze fighter, dan pejuang dari suku-suku Arab, mengontrol sebagian besar wilayah perbatasan Suriah-Turki, di sebelah Utara Suriah, yang antara lain di Provinsi Hasakah, wilayah Kobane (Provinsi Raqqa), dan wilayah Afrin Provinsi Aleppo.
Analisis:
Dilihat dari pemetaan sebaran demikian, maka wajar jika saat ini dominan pertempuran yang dihadapi Pasukan Pemerintah Suriah sebagian besar adalah berhadapan dengan aliansi Kelompok-kelompok Oposisi di Damaskus, Swaidya, Dar’a, Ladiqiya, Idlib, dan Hamah. Kecuali di Provinsi Aleppo (di Aleppo ada garis bentur dengan wilayah dominasi kelompok-kelompok Pan-Salafist);
Sedang kelompok Oposisi dilain pihak, pada wilayah yang berbatasan dengan wilayah dominasi gerakan Pan-Salafist, mereka berhadapan dengan Kelompok ISIS dan aliansinya, dengan disisi lain kelompok-kelompok gerakan Pan-Salafist  (ISIS, Jabhat al Nusra, dll), khusus terkait wilayah otonomi Kurdi, mereka berkolaborasi dengan faksi bersenjata dari Islamic Front dalam pertempuran mereka melawan gerilyawan Kurdi (YPG dan aliansinya) di sebagian besar wilayah Utara dan garis perbatasan Turki-Suriah.
Topik menarik yang diangkat seiring berlangsungnya Konverensi Jenewa 2:
Michel Kilo, dalam kapasitas sebagai pemimpin dari “Forum Demokrasi”, sebuah delegasi kelompok oposisi internal dalam pembicaraan di konverensi Jenewa 2, mengatakan bahwa pihak oposisi sedang mempersiapkan kasus yang ia katakan sebagai adanya kerja-sama antara Pemerintah Suriah dengan kelompok teroris, diantaranya adalah Kelompok Islamic State Iraq ash Syam, dengan menekankan melalui pertanyaan;
“Jika mereka (Pasukan Pemerintah Suriah) tidak bekerjasama dengan kelompok ISIS, maka, mengapa yang di bom (melalui serangan udara) hanya basis-basis kelompok Oposisi – sedang untuk basis-basis kelompok ISIS pemboman tidak dilakukan?.”
Editor: Menelusur pada pemetaan garis bentur dominan, kecuali terhadap serangan langsung yang dilancarkan kelompok Pan-Salafist ke basis-basis pertahanan Pasukan Pemerintah (Basis-basis pertahanan, markas resimen dan Brigade, penjara Pusat Aleppo, support artillery untuk counter attack, wilayah-wilayah yang sedang dalam operasi militer, dll), dari sudut pandangmiliter adalah lebih strategis bagi Pasukan Pemerintah Suriah untuk lebih berfokus menghadapi kelompok Oposisi Suriah (yang berkekuatan diatas kelompok Pan-Salafist), dengan disisi lain membiarkan untuk sementara pertempuran yang berlangsung antara Kelompok Oposisi melawan kelompok-kelompok militan bersenjata dari gerakan Pan-Salafist (ISIS, Jabhat al Nusra, dll) di garis belakang wilayah mereka.
Atau dengan kata lain, menghadapi formasi yang lebih besar terlebih dahulu, dengan yang kecil untuk dihadapi kemudian.
Syrian_civil_war2
Pemetaan per 1 Februari 2014
Pemetaan rinci: Per 28 Januari 2014 dapat dilihat pada link dibawah ini
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar