Jalur Pipa Minyak, isu sentral Konflik Suriah |
Rencana pembangunan pipa minyak dan gas yang melewati jalur sutra sangat
bernilai ekonomis tinggi, bagi pihak barat yang tengah dilanda krisis
ekonomi parah tentu saja proyek pipa ini membuatnya tergiur. Selain
masalah ekonomi, konon kabarnya bila Suriah berhasil ditundukan dan
dikuasai barat maka gerbang utama untuk menyerang Iran akan terbuka
lebar.
Peran sentral Suriah dalam hal pipa gas Arab adalah salah satu faktor kunci mengapa sekarang Suriah sedang menjadi target imperialisme Barat. Sama seperti Taliban yang harus disingkirkan setelah mereka menuntut terlalu banyak sebagai imbalan atas pipa Unocal, Presiden Bashar Assad harus dijatuhkan karena ia bukan "pemain" yang bisa didikte begitu saja.
Secara khusus, Turki, Israel dan sekutu mereka AS menginginkan terjaminnya aliran gas melalui Suriah, dan tidak menginginkan rezim Suriah untuk menghalangi jalur pipa tersebut, atau menuntut keuntungan yang terlalu besar.
Kesepakatan juga telah ditandatangani untuk menjalankan proyek pipa gas alam dari ladang gas raksasa di Selatan Iran melalui Irak dan Suriah (dengan kemungkinan perpanjangan pipa ke Libanon).
Dan kesepakatan untuk menyalurkan minyak dari ladang minyak di Kirkuk Irak ke pelabuhan Banias di Suriah juga telah disetujui: Turki dan Israel akan didepak keluar dari persaingan pipa gas ini. Tidak heran Turki dan Israel sama-sama meluncurkan serangan militer terhadap Suriah. Di sisi lain, industri gas alam raksasa Rusia akan terancam jika rezim Suriah saat ini digulingkan, maka tidak heran Israel dan Rusia masuk ke dalam konflik Suriah. Demikian pula monarki di Qatar dan Arab Saudi juga akan diuntungkan dalam persaingan pasar gas jika rezim Suriah berhasil ditumbangkan, jadi mereka pun mendukung "pemberontak".
Pemberontakan di Suriah mulai terjadi dua tahun yang lalu, hampir pada
saat yang bersamaan dengan penandatanganan nota di Bushehr pada tanggal
25 Juni 2011 tentang pembangunan pipa gas Iran-Irak-Suriah yang baru,
yang terbentang sepanjang 1.500 km dari Asaluyeh di lapangan gas
terbesar di dunia, dari Pars Selatan (terletak antara Qatar dan Iran) ke
Damaskus. Panjang pipa di wilayah Iran adalah 225 km, 500 km di Irak,
dan di Suriah sepanjang 500-700 km. Kemudian dapat diperpanjang melalui
dasar Laut Mediterania ke Yunani. Kemungkinan pasokan gas cair ke Eropa
melalui pelabuhan Mediterania Suriah juga sedang dipertimbangkan.
Investasi dalam proyek ini sebesar 10 miliar USD.
Proyek Pipa gas ini, yang juga dijuluki «Pipa Islam», akan mulai beroperasi pada periode 2014-2016. Kapasitasnya yang diproyeksikan adalah 110 juta meter kubik gas per hari (40 miliar meter kubik per tahun). Irak, Suriah dan Libanon telah menyatakan kebutuhan mereka untuk gas Iran (25-30 juta meter kubik per hari untuk Irak, 20-25 juta meter kubik untuk Suriah, dan 5-7 juta meter kubik hingga 2020 untuk Libanon). Sebagian pasokan gas akan dialirkan melalui sistem transportasi gas Arab ke Yordania. Para ahli percaya bahwa proyek ini bisa menjadi alternatif untuk pipa gas "Nabucco" yang dipromosikan oleh Uni Eropa (dengan kapasitas yang direncanakan 30 miliar meter kubik gas per tahun), yang tidak memiliki cadangan yang cukup.
Jalur pipa gas dari Iran akan sangat menguntungkan bagi Suriah. Eropa akan memperoleh keuntungan dari itu juga, tapi jelas seseorang di Barat tidak menyukainya. Sekutu-sekutu pemasok gas Barat di Teluk Persia juga tidak senang dengan itu baik, disamping juga Turki tidak akan menjadi pemasok gas no.1, karena kemudian akan keluar dari permainan.
Perang melawan Suriah bertujuan untuk ambisi Barat beserta sekutu mereka, serta menghancurkan kesepakatan antara Teheran, Baghdad dan Damaskus. Implementasi proyek pipa gas Iran-Iraq-Suriah telah dihentikan beberapa kali karena aksi militer, tetapi pada Februari 2013 Irak menyatakan kesiapannya untuk menandatangani perjanjian kerangka kerja yang akan memungkinkan proyek pembangunan pipa tersebut.
Peran sentral Suriah dalam hal pipa gas Arab adalah salah satu faktor kunci mengapa sekarang Suriah sedang menjadi target imperialisme Barat. Sama seperti Taliban yang harus disingkirkan setelah mereka menuntut terlalu banyak sebagai imbalan atas pipa Unocal, Presiden Bashar Assad harus dijatuhkan karena ia bukan "pemain" yang bisa didikte begitu saja.
Secara khusus, Turki, Israel dan sekutu mereka AS menginginkan terjaminnya aliran gas melalui Suriah, dan tidak menginginkan rezim Suriah untuk menghalangi jalur pipa tersebut, atau menuntut keuntungan yang terlalu besar.
Kesepakatan juga telah ditandatangani untuk menjalankan proyek pipa gas alam dari ladang gas raksasa di Selatan Iran melalui Irak dan Suriah (dengan kemungkinan perpanjangan pipa ke Libanon).
Dan kesepakatan untuk menyalurkan minyak dari ladang minyak di Kirkuk Irak ke pelabuhan Banias di Suriah juga telah disetujui: Turki dan Israel akan didepak keluar dari persaingan pipa gas ini. Tidak heran Turki dan Israel sama-sama meluncurkan serangan militer terhadap Suriah. Di sisi lain, industri gas alam raksasa Rusia akan terancam jika rezim Suriah saat ini digulingkan, maka tidak heran Israel dan Rusia masuk ke dalam konflik Suriah. Demikian pula monarki di Qatar dan Arab Saudi juga akan diuntungkan dalam persaingan pasar gas jika rezim Suriah berhasil ditumbangkan, jadi mereka pun mendukung "pemberontak".
Proyek Pipa gas ini, yang juga dijuluki «Pipa Islam», akan mulai beroperasi pada periode 2014-2016. Kapasitasnya yang diproyeksikan adalah 110 juta meter kubik gas per hari (40 miliar meter kubik per tahun). Irak, Suriah dan Libanon telah menyatakan kebutuhan mereka untuk gas Iran (25-30 juta meter kubik per hari untuk Irak, 20-25 juta meter kubik untuk Suriah, dan 5-7 juta meter kubik hingga 2020 untuk Libanon). Sebagian pasokan gas akan dialirkan melalui sistem transportasi gas Arab ke Yordania. Para ahli percaya bahwa proyek ini bisa menjadi alternatif untuk pipa gas "Nabucco" yang dipromosikan oleh Uni Eropa (dengan kapasitas yang direncanakan 30 miliar meter kubik gas per tahun), yang tidak memiliki cadangan yang cukup.
Jalur pipa gas dari Iran akan sangat menguntungkan bagi Suriah. Eropa akan memperoleh keuntungan dari itu juga, tapi jelas seseorang di Barat tidak menyukainya. Sekutu-sekutu pemasok gas Barat di Teluk Persia juga tidak senang dengan itu baik, disamping juga Turki tidak akan menjadi pemasok gas no.1, karena kemudian akan keluar dari permainan.
Perang melawan Suriah bertujuan untuk ambisi Barat beserta sekutu mereka, serta menghancurkan kesepakatan antara Teheran, Baghdad dan Damaskus. Implementasi proyek pipa gas Iran-Iraq-Suriah telah dihentikan beberapa kali karena aksi militer, tetapi pada Februari 2013 Irak menyatakan kesiapannya untuk menandatangani perjanjian kerangka kerja yang akan memungkinkan proyek pembangunan pipa tersebut.
Irak yang tadinya bersahabat justru berbalik merapat dan menjadi sekutu
Iran yang notabene sekutunya Suriah. Sekarang kondisi dilematis
menggerogoti Suriah, bila pemerintahan Assad jatuh ke pemberontak belum
tentu kondisi Suriah akan lebih baik, Libya dan Afghanistan sudah
membukti hal itu, bukanya damai malah terjadi perang sipil tak
berkesudahan. Sedang bila Pemerintahan Assad tetap utuh maka
pemberontakan juga akan terus berkobar dimana rakyat Suriah bakal
semakin lama menderita.
Fenomena Arab spring yang dimulai dari Tunisia kemudian menjalar ke
Libya dan Mesir ternyata terhenti dan berkecamuk di Suriah. Cara-cara
yang digunakan seperti di Libya atau Tunisia terbukti tak berhasil
menundukan pemerintahan Bashar Al Assad yang tengah berkuasa.
Upaya menggulingkan kekuasaan Bashar Al Assad awalnya dilakukan oleh
pihak oposisi melalui demonstrasi dan tuntutan reformasi politik namun
sayangnya fakta dilapangan berbanding terbalik. Pemerintaahan Assad
masih didukung oleh sebagian besar rakyat, tokoh tokoh agama dan
kekuatan militer sehingga masih terlalu dini untuk digulingkan .
Kegagalan Oposisi mengganti kekuasaan melalui jalan damai akhirnya
mendorong banyak pihak yang bersekutu dengan oposisi untuk melancarkan
pemberontakan bersenjata. Hanya dalam hitungan hari, Pasukan Pemerintah
dan Pemberontak terlibat perterungan sengit yang berdarah-darah, suriah
berkecamuk hebat, ribuan manusia meregang nyawa dan jutaan lainnya
terpaksa menjadi pengungsi.
Perang Suriah yang awalnya dilakoni oleh dua pihak saja yakni Pemerintah
dan Oposisi Pemberontak mulai merembet kemana-mana, pasukan pemberontak
mulai dijejali berbagai macam pasukan asing yang berafliasi dengan
Negara negara teluk atau liga arab pro oposisi, Turki, Israel, Amerika
dan NATO.
NATO |
Secara militer jelas kubu ini jauh lebih unggul ketimbang pihak Suriah,
hanya masalah legitimasilah yang membuat kekuatan militer kubu ini tak
dikeluarkan secara langsung. Poros ini memilih menggunakan tangan orang
lain yakni para pemberontak dengan memberikan dukungan dana, logistic,
senjata, alat komunikasi dan pelatihan militer. Sayangnya dukungan luar
biasa poros ini terhadap pemberontak ternyata tak memberikan hasil yang
memuaskan. Berkali-kali pasukan pemberontak terpojok dan hampir binasa
oleh serangan Pasukan pemerintah suriah. Kubu ini juga didukung penuh
oleh kekuatan media di seluruh dunia, guna mengpropagandakan masyarakat
internasional untuk turut mendukung penggulihan rezim Assad. Bila
pertempuran terus berlanjut tanpa ada tanda –tanda kapan bisa berakhir,
bisa jadi dengan berbagai alasan, pasukan militer dari kubu ini akan
memaksa untuk meng intervensi secara langsung yang diperkirakan akan
terjadi head to head dengan kekuatan Rusia dan Iran di Suriah. Di dalam
tubuh NATO pun hanya Perancis dan Inggris yang masih bersedia mendukung
penggulingan Assad, Negara anggota NATO lain lebih memilih untuk
menangani krisis yang tengah melanda seluruh eropa
Sementara pihak yang berada di kubu ini antara lain Suriah, Rusia, Iran,
Hizbullah, dan China. Rusia yang memiliki pangkalan angkatan laut di
tartus memindahkan sebagian armada laut hitam dan pasifiknya ke
pangkalan ini, Kapal penghancur, pendarat dan kapal selam disiagakan di
pangkalan ini guna mencegah campur tangan langsung Negara lain. Rusia
juga serius membantuk menyokong persenjataan rusia, dari klas bawah
sampai atas seperti mengirim sistem pertahanan udara S300 , Rudal anti
kapal Yakhont dan Pantsyr S-1, menyebar radar canggih serta melatih
pasukan suriah untuk mengoperasikan alutsista canggih tersebut. Kekuatan
militer suriah yang didukung persenjataan canggih membuat pihak Barat
seperti NATO tak berani melakukan serangan langsung, hanya Israel yang
berani mengirim jet tempurnya untuk menghancurkan tempat strategis di
Suriah yang langsung dikecam oleh banyak pihak. Iran kabarnya
mengirimkan pasukan khususnya untuk bertempur bersama pasukan pemerintah
serta mengirimkan pasokan senjata. Iran dan suriah sering bekerja sama
menyalurkan senjata bagi pasukan Hizbullah dalam kampanye anti Israel
dan pembebasan Palestina, Hizbullah sendiri juga turut mengirimkan
pasukan terbaiknya untuk bertempur di Suriah. China yang sebelum dibuat
jengkel karena ekspansi ekonominya yang strategis di Libya di hancurkan
oleh Barat, bakal memperjuangkan kepentingan ekonomis yang berharga di
Suriah agar tak kembali kecolongan seperti kejadian di Libya.
Sekutu Suriah, Rusia yang memiliki banyak kepentingan strategis dengan
Suriah juga merasa terganggu akibat perang ini. Hingga sekaran mereka
secara konsisten terus mendukung Bashar Al Assad. Sama Seperti Rusia,
Iran juga turut mendukung secara politis terhadap Bashar Al Assad, China
pun demikian meski tak terlalu terlihat seperti Rusia dan Iran.
Banyak tangan asing yang turut bermain di Suriah semakin memanaskan
situasi, saling tuduh sudah menjadi menu harian, PBB melalui Dewan
Keamanan gagal meloloskan resolusi karena di veto Rusia dan China, Bila
PBB meloloskan resolusi ini maka bakal menjadi alat legalitas bagi
Amerika dan NATO untuk melakukan invasi terbuka seperti kasus Libya.
Solusi damai yang ditawarkan Bashar Al Assad ternyata juga ditolak oleh
pihak oposisi begitu juga sebaliknya tuntutan Oposisi juga ditolak keras
oleh Assad..
Karna selalu gagal mendapatkan legitimasi dari dewan PBB, berbagai cara
digunakan pihak oposisi dan asing. Hal terhangat yang terjadi saat ini
adalah penggunaan senjata kimia yang mengakibatkan 1.429 jiwa tewas
klaim pihak oposisi sedangkan menurut Doctors Without Borders 350 orang
tewas. Hal itu menjadikan legitimasi Amerika serikat untuk invansi
militer secara langsung ke Suriah bersama sekutunya Perancis dan Inggris
tanpa persetujuan dewan PBB. Padahal siapa yang menembakan senjata
kimia masih terus menjadi perdebatan. Amerika dengan yakinnya bahwa
mereka mempunyai bukti kuat bahwa rezim Bashar lah pelakunya . Hal ini
dibantah oleh Suriah, dengan mengatakan bahwa data intelijen yang
digunakan Amerika adalah data dari media sosial. Bahkan Presiden Rusia
Vladmir Putin menantang obama untuk membuktikan klaim dia, Secara logika
akal sehat Bashar Assad tidak mungkin melakukan serangan senjata kimia
di saat militer Suriah sedang memperoleh kemenangan dalam berbagai
pertempuran melawan para teroris dukungan asing dan juga di saat tim
investigasi PBB sedang berada di Suriah. Titik terang siapa pengguna
senjata kimia mulai terungkap, Anggota dari pasukan oposisi Suriah
memberikan pengakuan kepada media Associated Press, mengenai siapa yang
berada di belakang serangan yang menggunakan senjata kimia di Ghouta,
Damaskus 21 Agustus 2013 lalu. Menurut "Kelompok Doctors Without Borders
menemukan bahwa serangan itu adalah bentuk kesalahan koordinasi dan
ketidaktahuan dari pihak pasukan oposisi. Mereka tidak menyadari bahwa
mereka memiliki senjata kimia," ( Associated Press,1/9/2013).
Bahkan Selain mengakui bahwa serangan itu dilakukan oleh mereka, ada
satu sosok lain yang memasok senjata mematikan tersebut. Senjata kimia
itu disediakan oleh Pangeran Arab Saudi Bandar bin Sultan.
Meski ada pengakuan dari pihak pasukan oposisi, Pemerintah Amerika
Serikat (AS) tetap dalam pendiriannya bahwa pasukan Presiden Suriah
Bashar Al-Assad yang menggunakan senjata kimia itu.
Sepertinya Perang Suriah adalah cikal bakal perang dunia tiga. perang
dunia ini baru bisa berhenti bila pihak yang berseteru mau menahan diri
dan memilih menhentikan aksinya, duduk bersama dalam perundingan damai
yang mampu mengakomodir keinginan semua pihak. Perang hanya akan
meninggalkan bekas luka yang perih, memelihara kebencian, dendam yang
tak berujung. Sudah banyak korban tak berdosa dan kehilangan orang orang
terkasih akibat perang ini, siapapun yang menang dan kalah tak akan
mampu mengembalikan apa yang hilang sebelum perang ini terjadi. Peace
for Suriah, Human love human.
DEKLARASI PERANG KHILAFAH ISLAM
BalasHapusBismillahir Rahmanir Rahiim
Dengan Memohon Perlindungan dan Izin
Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia,
Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia.
Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi
Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam
Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Mengeluarkan Pengumuman kepada
1. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Afrika
2. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Eropa
3. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia
4. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia Tenggara
5. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Amerika
6. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Australia
7. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Utara
8. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Selatan
9. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia
PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA
Terhadap Seluruh Negara yang Tidak
Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia.
MULAI HARI INI
YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H
BERLAKULAH PERANG AGAMA
BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM ATAS DINUL BATHIL
BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DISELURUH DUNIA
MEMBUNUH DAN TERBUNUH FISABILILLAH
“Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”
(Q.S: al-Baqarah: 191-193).
BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN
BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar).
BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM.
JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF.
INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi.
GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN.
JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM.
BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT
HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR DARI HULU HINGGA HILIR
HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG,
MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI.
DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH.
KHALIFAH IMAM MAHDI.
Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak ada permusuhan (lagi),
kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Al-Baqarah : 192-193
SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA,
KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM
Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh